Citius, Altius, Fortius
Sejak tahun 1924, moto ini digunakan setiap olimpiade. Bahasa Latin yang terjemahan bebasnya makin cepat, makin tinggi, makin kuat itu, menjadi motivasi setiap negara yang bertanding pada olimpiade.
Mulai tahun 1972, yaitu saat diselenggarakannya olimpiade di Munich, tiap negara membuat moto olimpiade sendiri. Sebagai catatan, pada tahun tersebut Munich mengusung moto olimpiade, "The Happy Game".
Kurang lebih satu bulan lagi Jepang akan menyelenggarakan olimpiade. Meskipun sekarang sudah tahun 2021, nama olimpiade tidak berubah sesuai dengan jadwal pelaksanaan olimpiade semula yang ditunda, yaitu Tokyo 2020 (baca: Tokyo ni-zero-ni-zero).
Moto olimpiade memang keren, namun pandemi Covid-19 mengubah segalanya.
Kenyataan ternyata jauh dari idaman. Ada banyak hal yang bisa kita simak sebagai bukti pernyataan ini.
Pertama, Ketua IOC (Komite Olimpiade Internasional) Thomas Bach, tidak bisa hadir di Tokyo sebelum tanggal 20 Juni. Alasannya, Tokyo masih dalam keadaan darurat.Â
Keadaan darurat ke-tiga yang berlaku saat ini diumumkan tanggal 25 April. Rencananya sih berakhir tanggal 11 Mei. Akan tetapi, masa berlaku keadaan darurat diperpanjang hingga tanggal 20 Juni, dan tidak akan diperpanjang lagi sesuai pernyataan Suga Yoshihide kemarin.
Kemudian hasil dari jajak pendapat stasiun televisi, majalah maupun koran, menyatakan persentase orang Jepang yang berpendapat olimpiade harus di tunda lagi, bahkan pendapat ekstrem yang menyatakan olimpiade harus dibatalkan, ternyata lebih banyak dari orang yang menginginkan olimpiade dilaksanakan sesuai jadwal.
Bahkan sambutan dingin juga bisa kita lihat langsung pada rumah sakit di Tachikawa. Rumah sakit menempel tulisan penolakan atas rencana dilaksanakannya olimpiade. Alasannya, jika nanti orang terjangkiti virus bertambah, maka akan menambah beban rumah sakit.