Misalnya saja kita masih bisa menemukan toko Maruoka Touen, penyedia peralatan makan dari keramik yang didirikan pada tahun 1892. Ada toko belut bakar Shimakin, yang sudah membuka usaha mulai tahun 1869. Lalu toko Kinozen, yang mulai menjajakan kudapan manis pada tahun 1860.
Di era Meiji juga, beberapa orang pionir sastra Jepang modern, tinggal di Kagurazaka. Misalnya saja, Ozaki Kouyo, kemudian Natsume Souseki penulis novel Botchan, yang namanya mungkin pernah Anda dengar.Â
Hal ini menjadikan Kagurazaka bukan saja sebagai pusat kuliner dan hiburan, melainkan juga sebagai pusat kebudayaan.
Sebagai catatan, ryoutei adalah rumah makan yang mempunyai ruangan khusus bagi para tamu (tamu satu berbeda ruangan dengan tamu lain). Umumnya tamu berasal dari kalangan pejabat, politisi maupun selebriti.Â
Menu makanannya mewah, disajikan dengan alat makan yang juga mewah. Pada tiap ruangan, biasanya dipajang lukisan dan benda seni lain yang mempunyai nilai sejarah tinggi dan tentu harganya mahal.
Seperti bisa anda lihat pada foto, jalan di sekitar area Kagurazaka (selain jalan utama), tidak begitu lebar. Selain itu, jalannya berkelok-kelok bak labirin. Jika Anda terus saja melangkah tanpa memperhatikan arah jalan, maka bisa tersesat dan susah untuk kembali ke jalan utama.
Karena banyaknya belokan, maka pandangan akan terhalang. Sehingga jika ada orang yang berjalan di depan Anda, maka akan sulit untuk mengetahui ke mana orang itu pergi, ketika tiba-tiba dia menghilang setelah belokan.
Lagi pula orang yang tidak punya kepentingan jarang datang ke area ini, sebab jalannya sempit dan agak merepotkan jika kita berpapasan.