"Kotoshi wa osewa ni narimashita. Rainen mo yoroshiku onegaishimasu."
Kalimat tersebut merupakan ungkapan terima kasih atas dukungan selama tahun ini. Sekaligus juga memohon untuk tidak bosan memberi dukungan yang sama tahun depan.
Kepada relasi dan partner, biasanya ucapan dikirim melalui email, atau melalui pos dalam bentuk kartu.
Saya tidak bisa membayangkan kalau tidak ada bulan Desember sebagai penutup tahun.
Mungkin kita harus terus menerus bekerja atau melakukan aktivitas lain tanpa bisa berhenti sejenak untuk istirahat dan melakukan introspeksi. Apalagi menyediakan waktu sekadar mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekeliling atas kerja sama dan kebaikan yang telah diberikan selama setahun, maupun untuk merancang strategi kedepan.
Kedua, mengapa Desember itu istimewa, sedikit berhubungan dengan alasan pertama. Yaitu karena posisi bulan Desember amat penting.
Ada ungkapan dalam bahasa Jepang yang cocok untuk menggambarkan posisi bulan Desember. Bunyinya "owari yokereba, subete yoshi". Sebagai catatan, ungkapan ini merupakan terjemahan dari judul buku drama "All's well that ends well" karangan Shakespeare.
Artinya, kalau pada titik akhirnya (penutup) baik, maka itu bisa menghapus, atau paling tidak mengurangi rasa kecewa yang terjadi dalam proses atau perjalanan mencapai titik akhir.
Karena posisi penting tersebut, maka pada bulan Desember orang akan berusaha keras dalam melakukan semua kegiatan, agar mencapai hasil yang baik dan maksimal.
Ketiga, Desember istimewa karena merupakan masa penantian. Apalagi bagi saya sebagai penganut Katolik, memasuki bulan Desember adalah menjalani masa penantian sebelum merayakan hari kelahiran Sang Juru Selamat.