Kalau dibandingkan dengan Abe, nama Suga Yoshihide memang belum begitu populer di Indonesia. Suga sendiri belum begitu dikenal oleh dunia internasional.
Mungkin satu hal yang masih kita ingat adalah, Suga saat menjabat sebagai sekretaris kabinet pada tahun 2015 lalu, mengutarakan kekecewaannya karena proposal Jepang untuk membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung kalah dari Tiongkok.
Saya tidak bisa meramal bagaimana nasib hubungan antara Indonesia dan Jepang di masa datang.
Kita tentu berharap agar hubungan Indonesia dan Jepang di masa pemerintahan PM baru Jepang menjadi lebih erat lagi. Terutama karena kita juga mempunyai banyak sumber daya, terutama sumber daya manusia yang pasti dibutuhkan oleh Jepang di masa datang.
Satu pelajaran penting yang bisa dijadikan panutan bagi kita atas terpilihnya Suga Yoshihide sebagai PM Jepang adalah, bahwa dengan kegigihan dan perjuangan tanpa henti, niscaya kita bisa meraih apa yang kita cita-citakan.
Sebagai penutup saya akan menuliskan moto Suga Yoshihide, yaitu
"Dimana ada kemauan, disitu ada jalan".
(i-shi areba michi ari)
Selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H