Setelah istirahat sejenak, bagian kedua dari konser dimulai dengan memainkan lagu-lagu soundtrack dari film box office dunia.
Lagu sountrack film "Lawrence of Arabia" ditempatkan sebagai pembuka. Irama musik yang elegan dan ritme seperti musik padang pasir, berhasil membawa imajinasi saya seperti sedang naik onta, mengarungi hamparan pasir putih luas yang tidak berujung, menyusuri horizon.
Dengan lagu ini, M.Jarre sang pencipta berhasil menyabet Piala Oscar dalam kategori musik. Selanjutnya, orkestra memainkan lagu sountrack film "Nuovo Cinema Paradiso".Â
Saya kira pembaca tentu pernah melihat poster film ini, dimana seorang bapak tua yang tersenyum, membonceng anak kecil di depan dengan sepeda.
Seperti hari cinta kasih yang dirayakan dua hari lalu, alunan musik dari orkestra membawa saya kembali menikmati cerita cinta seorang sutradara tua yang menjadi tokoh film ini.Â
Dia mengenang masa kecilnya yang penuh dengan cinta kepada film, kemudian juga tentang kisah percintaannya pada masa remaja.
"A Million Dream" dipilih sebagai lagu ketiga yang dimainkan. Kalau ada yang pernah mendengarkan lirik dari soundtrack film musikal "The Greatest Showman" yang berirama pop ini, tentu tahu bahwa lagu mengingatkan kita untuk selalu optimis.Â
Karena liriknya yang berisi hal positif itu juga lah, kabarnya lagu ini banyak dipilih untuk dinyanyikan saat kelulusan sekolah di suatu negara.
Kemudian, masih berhubungan dengan sepeda seperti di film "Nuovo Cinema Paradiso" yang dimainkan sebagai lagu kedua, lagu keempat mengingatkan saya kembali kepada sepeda.Â
Tetapi kali ini, sepedanya bisa terbang di angkasa! Ya, orkestra memainkan lagu dari sountrack film "E.T" sebagai lagu keempat.Â
Alunan irama orkestra membawa ingatan saya kembali pada dua peristiwa spektakuler yang terjadi pada film. Peristiwa pertama, E.T ditaruh di keranjang depan sepeda yang kemudian terbang seperti terlihat di poster film.Â