Percobaan yang berhasil dilakukan oleh tim KDDI tersebut dilakukan pada kedalaman laut 5 meter. Mereka yakin bahwa ke depan, teknologi itu bisa lebih dikembangkan, sehingga bisa digunakan pada tempat dengan lokasi yang lebih dalam lagi.
Bahkan, ada berita gembira bagi para penyelam yang juga hobi "mencari" WiFi hotspot. Tim KDDI juga berencana untuk mengembangkan teknologi ini, agar bisa menjadi seperti WiFi hotspot.Â
Ini berarti nantinya, bukan hanya satu, tetapi beberapa penyelam bisa menggunakan sambungan nirkabel secara bersamaan.
Keberhasilan dari tim KDDI ini merupakan berita yang menggembirakan. Karena laut mempunyai posisi penting, yaitu selain 70 persen dari planet bumi yang kita huni ini berwujud lautan, kita juga tahu bahwa laut merupakan sumber hidup dan kehidupan bagi makhluk penghuni bumi.
Namun sayangnya, dibalik posisi penting laut ternyata hanya sekitar 5 persen saja dari seluruh lautan yang ada di bumi itu pernah atau sudah berhasil dijelajahi oleh manusia.
Ada beberapa faktor yang menjadi penghalang untuk penjelajahan laut (dan dasar laut).Â
Di antaranya adalah tekanan air yang tinggi, arus deras di bawah laut, kejernihan air yang bisa mengganggu eksplorasi laut, dan yang terutama adalah masalah teknologi komunikasi antara wahana bawah laut dengan pengendali di permukaan laut.
Dengan keberhasilan teknologi yang digunakan oleh tim KDDI, maka pada tahun-tahun kedepan masalah komunikasi diharapkan tidak lagi menjadi kendala untuk eksplorasi laut. Sehingga ilmuwan yang ahli dalam bidang kelautan, diharapkan bisa menjelajah laut lebih banyak dan lebih dalam lagi.
Kita berharap para ilmuwan itu nantinya bisa menguak misteri kehidupan, maupun menemukan spesies flora dan fauna baru yang hidup di laut. Tentunya kita juga berharap agar mereka bisa menemukan cadangan mineral/gas/minyak (sumber daya alam) di bawah laut.
Ada juga harapan penerapan teknologi ini untuk bidang hiburan. Siapa tahu nanti kita juga bisa menikmati keindahan laut dengan resolusi tinggi secara real time.Â