Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Respek dan Harmoni dalam Penghayatan Agama Orang Jepang

24 Agustus 2019   09:11 Diperbarui: 25 Agustus 2019   05:18 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Fuji sebagai simbol Jepang dan juga sekaligus sebagai komponen alam dan objek pemujaan (dokpri)

Dengan respek dan harmoni, maka manusia akan merasa aman. Agama, tentu harus bisa menciptakan rasa aman, bagi semua orang.

Respek dan harmoni itulah kata kunci yang harus dilihat pada masyarakat Jepang. Itu juga yang menjadi alasan, kenapa kehidupan bisa berjalan dengan baik di sini. Bukan seperti yang dikatakan oleh sang artis diawal tulisan.

Sebagai bahan renungan, mungkin sesekali perlu untuk mengganti "kaca mata" yang kita pakai ketika melihat sesuatu yang baru, apalagi sesuatu yang belum kita pahami dengan baik. 

Siapa tahu, dengan cara begitu ada hal baru yang bisa kita temukan. Hal baru yang mungkin bisa menjadi pegangan kita untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan respek terhadap sesama, untuk mencapai harmoni. Terutama pada masyarakat yang majemuk, seperti di Indonesia.

Selamat berakhir pekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun