Asal mula kehidupan di bumi
Ada beberapa teori tentang bagaimana asal mula kehidupan di bumi. Diantaranya adalah teori abiogenesis (asal mula makhluk hidup bukan dari suatu yang hidup), eksperimen Miller-Urey, teori Genes, RNA, LUCA (the Last Universal Common Ancestor) sampai yang eksentrik seperti panspermia (berasal dari planet lain di luar bumi), maupun teori Last Thursdayism.
Sedangkan untuk lokasi, ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa asal mula kehidupan dimulai dari "laut". Tentunya, "laut" dimana awal mula kehidupan berasal, keadaan (situasi) dan bentuknya lain dengan laut yang biasa kita lihat sekarang.
Alam semesta (termasuk bumi) diperkirakan tercipta sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Kemudian, kehidupan dikatakan dimulai 600 juta tahun setelah bumi terbentuk. Ilmuwan mempunyai dua teori mengenai kehidupan yang mulai terbentuk melalui organisme pada saat itu, yaitu masing-masing mengkategorikannya sebagai organisme yang disebut heterotroph dan autotroph.
Teori tentang awal mula kehidupan di bumi adalah dari organisme heterotroph dikemukakan para ilmuwan pada tahun 1920-an. Heterotroph adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga dia harus mengambil bahan organik sebagai sumber makanan dari luar tubuhnya.
Pada awal terbentuknya, bumi masih banyak dipenuhi zat organik yang berasal dari aktifitas gunung berapi yang masih sangat tinggi pada saat itu. Terlebih, banyak reaksi kima yang terjadi dikarenakan banyak batuan yang mengandung mineral dari planet lain menghantam bumi, ditambah dengan radiasi sinar matahari yang masih kuat karena atmosfer bumi belum terbentuk.
Contoh organisme heterotroph adalah beberapa bakteri, jamur kemudian hewan (termasuk manusia yang muncul berjuta tahun setelah itu). Menurut sumber energi untuk pengolahan makanannya, heterotroph kemudian dapat dibagi lagi menjadi, misalnya chemoheterotroph (pengolahan makanan (bahan organik) nya menggunakan energi kima) dan photoheterotroph (pengolahan makanan dengan energi cahaya).
Lalu pada tahun 1970-an, para ilmuwan mengemukakan teori bahwa kehidupan awal di bumi berasal dari organisme autotroph. Autotroph adalah organisme yang bisa membuat bahan organik sendiri dan mengolahnya untuk dikonsumsi sendiri juga. Saat ini, kita bisa melihat organisme yang digolongkan sebagai autotroph misalnya jamur dan pohon, yang merupakan hasil evolusi dari bentuk awal organisme autotroph berjuta tahun kemudian.
Namun, ternyata dua teori pengkategorian organisme awal tersebut mempunyai kelemahan.
Kita tahu bahwa aktivitas gunung berapi pada saat bumi masih primitif memang sangat tinggi, sehingga bumi dipenuhi dengan gas misalnya hidrogen dan sulfur yang berasal dari asap dan air panas (lava) yang dimuntahkan gunung berapi. Akibatnya bahan organik yang tersedia juga masih berlimpah.
Meskipun begitu, ada suatu saat dimana bumi bisa saja kekurangan bahan organik. Para ahli belum dapat memberikan solusi yang pasti bagaimana caranya organisme heterotroph bisa bertahan hidup pada keadaan yang demikian.Sebaliknya juga, bagi organisme autotroph, tentunya tidak akan efektif bagi metabolisme tubuhnya bila terus memproduksi sendiri bahan organik untuk dikonsumsi, karena di lingkungan sekitar tersedia bahan organik yang bisa dimanfaatkan.