Seperti yang dikatakan oleh Kahlil Gibran dalam bukunya yang berjudul Sang Nabi: "Akalmu dan nafsumu adalah kemudi dan layar dari jiwamu yang gemar berlayar di laut. Jika layarmu atau kemudimu patah, kamu hanya bisa oleng dan terseret arus, atau kalau tidak, diam tak bergerak di tengah samudra.
Akan halnya akal, karena mengatur sendirian, adalah suatu kekuatan penahan; dan nafsu, tak diawasi, adalah satu lidah api yang membakar ke arah kehancurannya sendiri. Karena itu biarkan jiwamu mengangkat akalmu sampai ke ketinggian nafsu,sehingga dia bisa bernyanyi. Dan biarkan dia mengarahkan nafsumu dengan akal, sehingga nafsumu dapat hidup melalui kebangkitannya setiap hari, dan seperti burung phoenix bangkit diatas abunya sendiri."
Semoga dengan momentum Paskah, kita bisa juga bangkit dan memulai hidup baru dengan berbagi cinta kasih kepada sesama, baik di lingkungan rumah, kantor, sekolah dan dimanapun kita berada. Karena dengan berbagi cinta kasih, sebenarnya Tuhan juga hadir disana. Seperti ketika Dia karena cinta kasih, rela mengorbankan dirinya wafat di kayu salib.
"Karena jika kamu ingin mengenal Tuhan, jangan berusaha memecah teka-teki. Alih-alih pandanglah seputarmu dan akan melihat Dia sedang bermain dengan anak-anakmu. Dan pandanglah ke angkasa; kamu akan melihat Dia tengah berjalan dalam awan, sambil merentangkan lengan-Nya dalam halilintar dan turun dalam hujan. Kau akan melihat-Nya tersenyum dalam bunga-bunga, lalu naik dan melambaikan tangan-Nya dalam pepohonan." ---Sang Nabi, Kahlil Gibran
Selamat Paskah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H