- Trem
Kereta Trem (romendensha) adalah kereta yang jalurnya ada yang bercampur (bersebelahan) dengan jalur jalan kendaraan (mobil, motor, bus). Trem masih banyak juga yang beroperasi di Jepang. Kereta Trem dapat ditemukan antara lain di Tokyo (Toden Arakawa line), kemudian di Kanagawa ada Enoden, lalu di Sapporo, Hiroshima, Kyoto dll. Trem ini juga berfungsi sebagai feeder ke jalur2 utama kereta komuter. Rangkaian kereta trem biasanya berisi satu atau dua gerbong saja.
- Shinkansen
Kereta super cepat Shinkansen beroperasi mulai tanggal 1 Oktober 1964, sembilan hari sebelum pembukaan Pesta Olimpiade musim panas ke-18 di Tokyo. Diwaktu itu, Shinkansen hanya menghubungkan antara Tokyo dan Osaka saja. Namun sekarang, Shinkansen sudah menghubungkan daerah-daerah dari utara mulai dengan Hokkaido, Tohoku, Hokuriku, bahkan sampai ke Kyushu di selatan dengan jarak tempuh operasional sekitar 2.765 Km (untuk Shinkansen full spek) dan sekitar 276 Km untuk mini spek Shinkansen di daerah Yamagata dan Akita. Kereta Shinkansen mempunyai kecepatan operasional sekitar 300 Km/jam.
- Maglev
Di masa datang (rencananya sekitar tahun 2027), Jepang berencana untuk mengoperasikan kereta linier (Magnetic Levitation : MagLev) dengan rute awal dari Shinagawa menuju Nagoya. Dengan kecepatannya yang bisa mencapai 505 Km/jam, maka jarak ini bisa ditempuh 'hanya' dengan 40 menit. Waktu tempuh ini lebih cepat 1 jam dibandingkan dengan waktu tempuh bila menggunakan Shinkansen.
Disamping dari perbedaan jenis kereta diatas, kereta di Jepang kadang menjadi objek untuk promosi melalui kerjasama dengan suatu perusahaan produk (misalnya makanan atau minuman), maupun dengan perusahaan lain, misalnya film dan anime. Banyak kereta yang dihias (dilukis) sesuai dengan promosi yang sedang diusung. Kereta2 ini biasanya disebut dengan Wrapping Train.Â
Jadwal kereta api di Jepang yang tidak pernah telat bahkan dalam hitungan detik memang bukan fiksi. Walaupun ada pengecualian, misalnya jika terjadi kecelakaan (orang terjepit pintu atau ada benda terjatuh di rel di stasiun) atau peristiwa alam misalnya hujan salju lebat maupun angin topan sedang berhembus. Untuk urusan ketepatan waktu ini, disiplin sangat berperan besar. Disiplin ini tentunya bukan hanya dari satu sisi saja.Â
Disiplin, akan bisa berjalan baik kalau dilaksanakan dari dua sisi, yaitu dari segi peraturan dan insan yang menangani perjalanan kereta api, dalam hal ini adalah petugas kereta, baik itu di setasiun maupun masinis/kondektur yang bertugas di kereta. Lalu di sisi lainnya, pengguna kereta juga harus disiplin, misalnya berbaris di tempat yang disediakan, tidak berdiri di tempat yang mengganggu pergerakan orang---misalnya di depan pintu keluar masuk--- dan tidak saling serobot (mendahulukan yang turun dahulu).
Pembeli atau pengguna adalah raja. Di dunia perkeretaapian, selain memanjakan penggunanya dengan kebersihan stasiun dan kereta, lalu kepraktisan perpindahan antar stasiun, di Jepang kita juga bisa mengumpulkan benda collectable yang berhubungan dengan kereta api. Mulai dari yang gratis (misalnya stamp di stasiun) maupun yang tidak gratis misalnya karcis edisi khusus yang dijual untuk memperingati hari atau tanggal tertentu.Â