Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bunga Sakura sebagai Cerminan Siklus Hidup Manusia

23 Maret 2018   10:38 Diperbarui: 23 Maret 2018   18:52 2991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kekerasan struktur batangnya, pohon sakura sendiri banyak digunakan untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga maupun untuk dibuat sebagai barang-barang souvenir. Kulit pohonnya bahkan bisa digunakan untuk ramuan obat-obatan.

Terowongan Sakura, Tokyo (Dokumentasi Pribadi)
Terowongan Sakura, Tokyo (Dokumentasi Pribadi)
Salah satu kegiatan yang tidak bisa dilepaskan saat orang Jepang menikmati bunga sakura (ohanami) adalah makan dan minum serta bernyanyi (karaoke). Kita dapat dengan mudah menyaksikan atau menjumpai group dari orang-orang Jepang yang melakukan ini dibawah atau tempat sekitar spot bunga sakura.

Kebiasaan inipun sebenarnya sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu, terutama yang paling meriah dan terkenal adalah di era Daimyo Toyotomi Hideyoshi, yang mengadakan acara ini di Yoshinoyama yang telah disebut diparagraf terdahulu.

Kalau Anda punya waktu dan ingin menikmati sakura di musim semi tahun ini, silahkan cek info mengenai mekarnya bunga sakura di internet sebelum anda menginjakkan kaki di Jepang. Siapa tahu, dari ratusan jenis sakura yang dapat ditemui di seantero Jepang selama sebulan, Anda bisa bertemu dengan sakura pilihan Anda yang spesial, terlebih jika anda dapat merasakan ucapan salam pertemuan darinya di musim semi ini khusus untuk Anda, yang bisa jadi kenangan sepanjang hidup Anda nanti.

Sakura di Kottagawa, Tokyo (Dokumentasi Pribadi)
Sakura di Kottagawa, Tokyo (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun