Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunga Ume Mengantar Datangnya Kehangatan Musim Semi

2 Maret 2018   09:22 Diperbarui: 2 Maret 2018   09:44 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Ume yang berwarna putih (Dokumentasi Pribadi)

Jenis Ume di seluruh Jepang ada sekitar 100 lebih. Namun dari jumlah itu, hanya ada beberapa saja yang terkenal dan namanya sudah menjadi brand name  dari daerah tertentu. Contohnya nama Gyokuei, Shirokaga dan Yourou di daerah Kanto. Kemudian ada Tougoro, Benisashi di daerah Hokuriku. Ada juga Bun-go, Takadaume di daerah Touhoku.

Saat ini, daerah yang terkenal sebagai penghasil Ume adalah Prefektur Wakayama. Ume yang diproduksi di daerah ini bernama Kojiro dan Nanko. Wakayama terkenal akan produksi Ume (buahnya) karena perkebunan Ume di daerah ini sudah digalakkan semenjak era Edo, dimana Ando Naotsugu---yang waktu itu berkuasa di daerah yang dulu disebut Ki-i no Kuni---menganjurkan rakyatnya untuk menanam pohon Ume.

Yuushima Tenman-guu (Mamiya545 on velvia50. Dokumentasi Pribadi)
Yuushima Tenman-guu (Mamiya545 on velvia50. Dokumentasi Pribadi)
 Ume dan Dewa Ilmu Pengetahuan

Di Jepang ungkapan shouchikubai  sering digunakan dalam acara yang berhubungan dengan kebahagiaan, misalnya dalam resepsi perkawinan. Sho adalah Matsu atau pohon pinus, Chiku adalah Take atau bambu dan Bai adalah Ume. Diantara ketiganya, Ume sebenarnya adalah yang paling disukai karena bunga Ume yang bentuknya mungil dan lucu---seperti yang sudah saya tulis sebelumnya---sehingga gambarnya sering digunakan untuk motif pada alat makan misalnya gelas dan piring. Karena alat makan digunakan hampir setiap hari, maka akibatnya "Ume" lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Bunga Ume juga banyak ditanam di pelataran Jinja  (Kuil) karena memang beberapa dari Ume ini mempunyai hubungan historis dan sedikit religius dengan kuil tersebut. Kuil yang mempunyai nama "Tenman-guu", misalnya Dazaifu Tenman-guu di Fukuoka, Kitano Tenman-guu di Kyoto dan Yuushima Tenman-guu di Tokyo memang mempunyai pohon Ume yang banyak, dan menjadikannya sebagai spot Ume yang terkenal.

Kuil2 Tenman-guu ini berhubungan dengan orang yang bernama Sugawara no Michizane, yang merupakan penasihat Tenno di era Heian (Tahun 800-an). Dia adalah seorang bangsawan yang bukan hanya memiliki otak yang cemerlang (pintar), namun mahir juga dalam bela diri (main pedang) dan juga ahli ilmu politik. Sugawara merupakan orang yang dijuluki Bunburyoudou,  yaitu orang yang bukan hanya mempunyai keahlian di bidang ilmu pengetahuan, namun juga mahir dalam bidang bela diri (pertahanan).

Kitano Tenman-guu, Kyoto (Dokumentasi Pribadi)
Kitano Tenman-guu, Kyoto (Dokumentasi Pribadi)
Cemerlangnya otak Sugawara ditunjukkan di berbagai macam peristiwa, misalnya dia adalah orang termuda yang bisa lulus di sekolah pembinaan calon anggota pemerintahan. Juga dia bisa lulus ujian yang bernama houryakushiki  di usianya yang baru menginjak 26 tahun. Padahal selama kurang lebih 200 tahun, hanya ada sekitar 60 orang saja yang bisa lulus ujian ini. Sugawara juga bisa mengantongi gelar Monjouhakase,  yang merupakan gelar tertinggi di bidang pendidikan kala itu.

Hubungan antara Sugawara dengan Ume bisa kita lihat pada berbagai peristiwa. Misalnya dalam usia yang baru menginjak 5 tahun, dia dikatakan bisa mengarang satu Waka (puisi) yang menggunakan kata Ume. Wujud kecintaan Sugawara yang lain terhadap Ume adalah dengan banyaknya pohon Ume yang ditanam di pekarangan rumahnya. Terlebih lagi, lambang keluarga (kamon) Sugawara adalah juga bunga Ume.

Yoshino Baigo, Oume City (Dokumentasi Pribadi)
Yoshino Baigo, Oume City (Dokumentasi Pribadi)
Sugawara yang dengan kemampuan bunburyoudou-nya membuat beberapa penguasa membenci dan kemudian menyingkirkannya dari pemerintahan. Sugawara meninggal dalam pengasingan diusia yang muda yaitu 59 tahun. Kemudian orang2 yang menyingkirkannya itu diberitakan mati secara misterius.

Oleh karena kematian orang2 yang menyingkirkan Sugawara itu aneh, kemudian mereka menganggap kematian itu akibat dari tulah atau kutukan dari Sugawara. Dan untuk menenangkan "arwah" Sugawara, kemudian mereka mendirikan Kuil yang menempatkan Sugawara sebagai "Dewa" Ilmu Pengetahuan. Kuil itu kemudian disebut Tenman-guu, dan saat ini kuil2 Tenman-guu banyak dikunjungi oleh pelajar maupun orang yang akan mengikuti ujian. Di kuil2 ini juga banyak dijual benda2 maupun alat tulis yang biasa digunakan atau dibawa sewaktu menjalani ujian (ujian sekolah atau ujian lain).

Orang2 tua juga berkunjung ke kuil ini selain untuk berdoa agar anaknya lulus ujian atau sekolah, mereka juga berharap agar anaknya selain bisa pintar, juga bisa unggul dalam bidang lain (dengan kata lain, agar mempunyai jiwa dan raga yang sehat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun