Perusahaan pun berlomba untuk mendirikan pusat riset AI, seperti Toyota dengan Toyota Research Institute, Honda dengan R&D Centre X, diikuti oleh Kawasaki Heavy Industries, SONY, Denso dan lainnya. Perusahaan elektronik juga mulai serius menggarap teknologi AI seperti Toshiba dengan RECAIUS, NEC dengan The WISE, Fujitsu dengan Zinrai.
Pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri dan Komunikasi, juga sudah menerbitkan panduan mengenai perlunya pendidikan AI dan bagaimana kemampuan pemahaman dan applikasi AI yang diharapkan dari SDM nya.
Japan Deep Learning Association juga sudah didirikan sebagai suatu lembaga yang siap untuk mendidik SDM, terutama bagi orang2 yang ingin belajar teknologi AI agar terhindar dari (prediksi) rasionalisasi 27 juta pekerja seperti ditulis diawal. Lembaga ini juga siap untuk memberikan masukan kepada negara dan perusahaan dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi AI. Mereka juga menyediakan sertifikasi kadar pemahaman AI bagi orang yang lulus ujian yang diadakan secara berkala.
Kita tahu bahwa Jepang adalah negara yang tidak gampang menyerah dan bisa bangkit dengan cepat dari keterpurukan, misalnya setelah kekalahannya dalam PDII.
Apakah Jepang akhirnya juga bisa "menaklukkan" teknologi AI ini ? Kita tunggu saja perkembangannya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia ? Sudah siapkah kita menghadapi "serangan" teknologi AI ?