Mohon tunggu...
Pradita Lingga
Pradita Lingga Mohon Tunggu... -

seorang manusia yang mencari arti hidup yang sebenarnya, :) lahir disebuah kota kecil, dan saat ini menempuh kehidupan dikota orang,

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Doping dalam Dunia Olahraga

20 November 2011   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia banyak kita temui Atlet-atlet dari berbagai cabang bidang Olahraga. Terlihat betapa membanggakannya ketika seorang atlet pulang dari suatu pertandingan atau olimpiade dengan membawa sebuah kemenangan yang tentunya diperuntukkan untuk Bangsanya, mengahrumkan nama Indonesia. Umumnya kebanyakan atlet terlihat mempunyai tubuh yang ideal dan sehat tentunya. Mengingat olahraga inilah aktifitas mereka setiap harinya, guna meningkatkan kualitas mereka pribadi.

Namun, apa yang kita lihat ternyata tidaklah sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Maraknya penggunaan Doping yang dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan saat pertandingan menjadi suatu fenomena yang umum bagi atlet-atlet. Obsesi untuk meraih prestasi adalah faktor utama seorang atlet menggunakan Doping. Berikut Olahragawan yang terkenal atas penggunaan doping adalah medalis emas dari KanadaBen Johnson, olahragawan Rusia Anton Galkin, pelontar peluruIrina Korzhanenko, petinju asal KenyaDavid Munyasia, dan masih banyak lagi.

Sedangkan Doping itu sendiri  adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Selain obat, bentuk lain dari doping ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan hormoneritropoietin atau steroid anaboliktetrahidrogestrinon. Berikut zat-zat Doping yang  dikelompokkan kedalam  7 golongan:

1.Stimulan (amphetamine,Caffein, Cocain, Aphedrine, dll)

2. Narkotik-Analgesik (Methadone, Morphine, Oxycodone,dll)

3. Androgenik ( Testosterone, Balasterone, dll)

4. Anabolik Non Steroid ( Clenbuterol, Zeranol, dll )

5. Penghalang Beta ( Acebutotlol, Atenolol, Sotalol, dll )

6. Diuretika ( Acetazolamid, Amiloride, Chlormerodrin, dll)

7. Peptida hormon ( Growth hormon, Adrenocortico hormon, dll)

Dengan adanya zat-zat berbahaya dalam Doping, muncul kebijakan yang mengatur penggunaannya dan program tes Doping untuk memonitor. Hal ini dimaksudkan agar atlet-atlet tidak sembarangan dan bahkan terlalu sering dalam menggunakan Doping. Karena ditakutkan akan terjadi penyakit yang nantinya akan merugikan banyak pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun