Ketika kita membahas sebuah teori, yang pertama-tama perlu dilakukan adalah memahami apa itu teori. Beberapa ahli berbeda pandangan tentang teori. Jawaban yang dikemukakan akan sangat berbeda.Â
Pada dasarnya, teori menurut Turner (1998) adalah "Cerita tentang bagaimana dan mengapa suatu itu terjadi".
Sementara itu, Bowers dan Courtright (1984) menawarkan sebuah defenisi bahwa teori adalah "Seperangkat pernyataan yang menyatakan hubungan antar variabel".
Ada beberapa macam teori dalam komunikasi massa, antaranya :
1. Cultivation Theory
Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur di lingkungannya. Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Profesor George Gebner ketika ia menjadi Dekan Anneberg School of Communication di Universitas Pennsylvania Amerika Serikat (AS).
2. Cultural Imperialism Theory
Cultural Imperialism theory atau teori imperialisme budaya menyatakan bahwa negara-negara barat mendominasi media massa didunia ketiga. Alasannya, media barat mempunyai efek yang kuat untuk memengaruhi media dunia ketiga.
3. Media Equation Theory
Media Equation Theory atau teori persamaan media, ini menyatakan bahwa orang-orang cenderung memperlakukan media dan merespon media, seolah-olah media itu manusia atau dunia nyata. Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass, seorang profesor jurusan komunikasi di Universitas Stanford Amerika pada tahun 1996.
4. Agenda Setting Theory
Teori agenda setting ini menyatakan bahwa media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Teori ini diungkapkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw sekitar tahun 1973.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H