Bandung genap berusia 209 tahun, 25 September 2019,  Rabu kemarin.  Dalam rangka kepedulian,  merasa memiliki dan memberikan hadiah, terhadap kota Bandung Komunitas fotografi, Kofaba (Komunitas Fotografer Amatir Bandung), KSF (Komunitas Semut Foto),  dan Komunitas foto tertua  PAF (Perhimpunan Amatir Foto) di Bandung, menyelenggarakan beberapa acara selama 5 hari mulai 25 s.d 29 September 2019.Â
Bertempat, Braga City Walk, Jalan Braga No.99-101, Bandung. Kegiatan  Hari pertama diselenggarakan Pameran foto berthema " Bandung di Mata Fotografer", dibuka resmi oleh Edy Herwansyah Ketua Kofaba.Â
Sebanyak 115 foto hasil karya "Jepretan" anggota komunitas fotograpi di pamerkan. Kegiatan dilanjutkan dengan Workshop fotografi. 'Talkshow' (versi pembicara) dengan topik' fotografi dari hobi menjadi profesi'. dengan pembicara Cristian Raphael (PAF).
Talkshow, diikuti puluhan peserta anggota dari berbagai komunitas fotograpi di Bandung.
Pembicara Cristian Raphael, Jebolan sekolah bisnis Parahiyangan, berbagi pengalaman awal terjun di dunia fotografi dari hobi kemudian meningkat menjadi fotografer amatir, sambil mempelajari fotografi secara otodidak, melalui pratek maupun, Â melalui buku-buku fotograpi.Â
Proses dari fotografer amatir ke profesional dilalui penuh tantangan, untuk lebih dikenal hasil karyanya tidak luput di sebarkan lewat medsos, facebook dan instagram. Medsos itulah sementara dijadikan "Kantornya".Â
Secara perlahan citranya meningkat, sehingga client menaruh kepercayaan penuh kepadanya. Akhirnya, perlahan Cristian meraih sukses di bidang usaha bisnis seni fotografi. Lebih jauh
Cristian Raphael menegaskan, Â setelah menjadi seorang profesional, Â fotograper sebagai pekerjaan. Tidak ada kata lain pegang teguh commitment terhadap client.Â
Bila ada hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan, secara etika sampaikan hambatan kendalanya dan Janjikan kapan pekerjaan itu segera diselesaikan. Menjadi profesional itu harus saklek, harus On Time karena itu pekerjaan, bukan lagi sebagai fotografi sebagai hobi. Â Â
Bagaimana memulai fotografi sebagai bisnis seni? Cristian Raphael mengungkapkan; Bisnis Seni fotograpi tidak harus mempunyai modal besar  untuk memulainya. "Kalau gak punya kamera pinjam dulu ke teman, jangan ngutang lewat kartu kredit  atau ngutang modal ke teman untuk beli kamera".Â
Karena kamera itu termasuk barang slow moving, investasi hari ini bisa jatuh harganya besok, berbeda dengan membeli mobil sudah tahu harga pasarannya bila mau dijual kembali. "Cukup kamera dengan lensa kits, itu dulu" imbuhnya.Â
Bila tidak punya lensa yang diperlukan,  pinjam dulu ke teman atau bila memang, kesepakatan harga angggarannya  gede..! ya..,  sewa dirental lensa. Dunia fotografi semakin berkembang, termasuk peralatan studio dibanding harga  buatan eropa, lebih murah buatan china.Â
Bila mendesak harus motret di studio, lengkap dengan lampunya, Â kita bisa sewa studio perjam". Sebagai penutup, Tips dari Cristian Raphael; "Jadikan modal usaha itu, rahasia dapur kita".Â
Sebagai Pembicara ter akhir,  forum diisi oleh Kang Ario dari Vallet. Vallet sebuah perusahaan startup baru yang berbasis web dan bermarkas  di Australia. Peserta komunitas foto diperkenalkan untuk menjadi kontributor foto,  hanya dengan Sign Up di Situs Vallet.
Setelah Talkshow, acara dilanjutkan dengan lomba fotografi jalanan dengan tema " Braga Punya Cerita".
 Salam Motret,.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H