Mohon tunggu...
Soni Zainal
Soni Zainal Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia

Penyintas Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menjaga Eksistensi Pencak Silat di "Zaman Now"

23 November 2017   07:27 Diperbarui: 23 November 2017   08:29 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CIANJUR - Kepala Desa Cijagang, Asep Zulkarnaen Kartadiredja secara resmi mengukuhan paguyuban pencak silat 'Cahaya Wirata' pada tanggal 4 November 2017 di aula balai desa Cijagang, Kecamatan  Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. Pengukuhan ditandai dengan tabuhan kendang dan gong serta deklarasi komitmen untuk menjaga eksistensi pencak silat oleh pemerintah desa yang dimotori Karang Taruna.

Pengukuhan tersebut dilatar belakangi oleh kekhawatiran terhadap anak-anak zaman Now yang lebih memilih bermain dengan gawainya ketimbang bermain diluar bersama teman-temannya.  Dewasa ini, generasi milenial dimanjakan dengan beragam kecanggihan teknologi. Tua mau pun muda, kini tak ada batasan umur untuk bisa menggunakannya, sehingga para orang tua khawatir akan dampak yang ditimbulkannya. Hal tersebut menjadi tantangan bagi para orang tua dalam mendidik anaknya agar tidak terjerombak kedalam arus global yang mengancam pertubuhan anak-anak.

Kids zaman now, itulah istilah 'kekinian' untuk mendefinisikan kondisi anak-anak zaman sekarang yang tentunya berbeda dengan zaman ketika orang tua mereka hidup, dulu. Kini banyak dari mereka yang memilih untuk menghabiskan waktu berjam-jam di dalam rumah bersama gawainya dan duduk berlama - lama di warung internet (warnet) ketimbang bermain diluar rumah. Hal tersebut tentunya sangat berdampak pada tumbuh kembangnya. Anak-anak akan menjadi apatis terhadap lingkungan sekitar, anti-sosial, bahkan lebih parah lagi mereka akan menjadi sangat malas untuk berkegiatan di luar ruangan.

Bersosialisasi, berbaur dengan teman sebayanya dan bermain diluar rumah merupakan fitrah anak-anak, karena sejatinya mereka adalah makhluk yang senang bermain sambil belajar. Tentunya akan sangat baik jika semua pihak membantu mengembalikan fitrahnya tersebut.

Dengan adanya gerakan untuk mengembalikan eksistensi seni bela diri pencak silat, diharapkan anak-anak dapat membatasi pemakaian gawainya dengan kegiatan yang positif, juga dapat menjaga budaya lokal agar tidak tergantikan oleh budaya asing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun