Satu hal yang sangat jarang dibahas dan didiskusikan adalah bagaimana kita akan menghadapi masa setelah kita lulus sekolah. Masa sepertinapa yang dimaksud ? Pengangguran merupakan suatu keadaan tidak memiliki pekerjaan, bisa dikatakan mayoritas lulusan pendidikan tingkat manapun mengalami masa pengangguan ini. Ada apa ?
- Pengangguran berkaitan dengan stigma tertentu, stigma ini biasanya yg ingin dihindari. Pada dasarnya, kita hanya menghindari perasaan tidak nyaman terhadap diri sendiri. Tidak memiliki pekerjaan terkadang kita merasa rentan dan merasa terdapat kekurangan di diri kita.
Hal ini sangat normal dan harus dikenali, yang menjadi penting adalah bagaimana kita bereaksi terhadap kerentanan yang kita rasakan, apakah akan memotivasi kita untuk melakukan sesuatu atau membuat kita semakin terdiam.
- Pengangguran artinya tidak memiliki kegiatan apa-apa. Penyataan yang satu ini pastilah sangat tidak tepat. Menganggur membuat kita memiliki waktu yang lebih untuk melakukan banyak kegiatan. Mengunjungi museum, membaca lebih banyak buku atau komik, mencari berita dan benar-benar mendalami berita tersebut sambil melakukan analisis terhadap fenomena yang diberitakan, melukis, membuat prakarya tertentu, mengikuti seminar, lebih banyak waktu untuk mendengarkan teman dan sebagainya.
Kita lebih bisa melakukan eksplorasi terhadap hobi yang kita miliki, sambil mencari pekerjaan dan mencari penghasilan tanpa harus merasa tertekan.
- Pengangguran tidak pernah berusaha keras mencari kerja. Pernyataan ini juga sangat keliru, beberap orang telah mencari pekerjaan namun memiliki hambatan dalam perjalanannya sehingga belum mendapat pekerjaan. Beberapa orang memang tidak diterima langsung oleh pekerjaan yang mereka lamar, namun beberapa yang lain adalah mereka yang menolak pekerjaan yang mereka lamar sendiri karena ketidakcocokan yang ditemukan di tengah jalan.
Beberapa dari pengagguran memiliki kriteria atau target khusus yang harus dicapai. Dalam taraf tertentu memberikan target terhadap diri sendiri merupakan hal yang baik dilakukan.
- Pengangguran berkaitan dengan banyak masalah psikologis. Pernyataan ini dapat menjadi benar. Jika dilakukan studi pustaka, terdapat beberapa penelitian yang mendapatkan bahwa menjadi seorang pengangguran memunculkan beberapa permasalahan psikologis seperti kerentanan, harga diri, bahkan kecemasan dan kesepian.
Namun, yang harus disadari adalah terkadang sangat pnting bagi kita untuk merasakan kekurangan kita. Kesepian merupakan hal yang harusnya pernah dialami oleh setiap manusia , dan dengan menjadi pengangguran kecenderungan kita mengalami kesepian semakin tinggi yang artinya kita dapat merasakan bagaimana arti dari kesepian.
Dalam taraf tertentu hal ini dibutuhkan untuk mendorong kita melakukan intospeksi yang lebih dalam terhadap diri kita. Introspeksi diri akan meningkatkan empati dan kemampuan untuk melakukan penalaran abstak secara lebih baik.
Disisi lain, memiliki sebuah pekerjaan adalah hal yang harusnya diusahakan oleh kita semua tanpa kita harus merasa sangat tertekan. Bekerja telah menjadi salah satu hakikat dari manusia, yang menjadi masalah adalah bagaimana konstruk bekerja yang dipahami oleh masyarakat. Berorientasi terhadap penghasilan adalah hal yang normal, yang menjadi masalah adalah konstruk penghasilan yang dipahami oleh masyarakat.
Gunakanlah waktu menganggur yang diberikan sebaik-baik mungkin. Percayalah akan ada waktunya untuk memulai menyibukkan diri dengan pekerjaan dan penghasilan. Perlahan silahkan mencari pekerjaan yang kita minati dan kita sukai, atau yang kita tahu kita dapat pertanggung jawabkan. Ketika kita mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan, syukuri, kemudian sampaikan perjalanannya.
Syibbli.
15 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H