Mohon tunggu...
Syyiif_31
Syyiif_31 Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren At-Taqwa Muhammadiyah Kranji - Paciran - Lamongan

Berbagi ilmu yang bermanfaat dan semoga bermanfaat bagi yang membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pohon Hijau dalam Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 80

22 Agustus 2022   14:00 Diperbarui: 22 Agustus 2022   14:02 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak kisah dalam alquran yang belum kita pahami. Dan banyak pula kejadian yang tidak bisa kita pahami hanya dengan membaca terjemahannya. Karena memahami alquran membutuhkan ilmu yang tidak semua orang bisa menggunakannya. 

Belajar memahami alquran tidak hanya butuh dengan membaca, namun harus dengan ketekunan dan keuletan diri untuk menekuninya. Tanpa itu semua, belajar memahami alquran tidak akan bisa sampai tujuan. 

Dalam quran surat yasin begitu banyak hal-hal yang tidak bisa dipahami oleh masyarakat yang awam dengan alquran. Apalagi hanya bermodalkan membaca terjemahan bahasa Indonesia. 

Logika tidak akan bisa menerima dengan mudah tanpa adanya penjelasan. Di dalam Qs. Yasin: 83 terdapat kalimat yang menciptakan api dari pohon yang hijau 

Pohon Hijau sebagai Perumpamaan

Ayat ini disebutkan oleh al-Razi (salah satu ulama tafsir) bahwa pohon hijau hanyalah sebuah perumpamaan. 

Digunakan bertujuan untuk mempermudah pemahaman kaum Arab yang saat itu identik dengan penggunaan kayu bakar sebagai kebutuhan primer memasak. Kebiasaan manusia melihat kayu kering dijadikan sebagai bahan bakar memasak, namun Allah menyalakan api dari pohon yang hijau dan masih basah. 

Perbedaan yang sangat sulit untuk diterima akal manusia. Mana ada pohon hijau nan basah dapat mengeluarkan api hanya dengan saling digesekkan? Padahal pohon yang kering saja masih membutuhkan minyak gas dan korek api untuk menciptakan api. 

Hal ini dijelaskan oleh al-Razi yang dikenal dengan ilmu balaghahnya, bahwa pohon yang kering sangat mustahil meneteskan air dari dalam dirinya. Namun hal tersebut benar adanya dalam kehidupan nyata, terlihat pada kayu bakar yang digunakan untuk memasak. 

Kayu yang telah kering ketika dibakar akan mengeluarkan air bersamaan dengan api. Namun, air tersebut tidak menjadikan api padam. Padahal kalau diselaraskan dengan otak manusia, tidak bisa api bersanding dengan air. 

Karena sejatinya api musuh air, di mana ada api disandingkan dengan air, maka api itu akan padam. Dari sini disebutkan oleh al-Razi bahwa pohon yang semula hijau dan berubah menjadi kering, tetap akan mengalirkan air dalam dirinya. Hal ini menguatkan bahwa Allah SWT akan menghidupkan orang yang mati nanti ketika hari kiamat. 

Kekuasaan Allah SWT

Ayat ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kuasa akan segala sesuatu. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, apalagi menciptakan sesuatu yang tidak selaras dengan logika manusia. Hal ini dikarenakan sifat air yang sejuk digunakan untuk memadamkan api. 

Namun dalam ayat ini Allah SWT menjadikan pohon hijau dan basah untuk menghidupkan api yang sifatnya panas. Kedua unsur ini (air dan api) merupakan dua sifat yang bertentangan, dan digabungkan menjadi satu untuk menunjukkan kekuasaan Allah SWT.

Dengan perumpamaan tersebut, manusia diharapkan untuk tidak merasa heran atas apa yang diciptakan Allah. Begitu pula dengan hari kebangkitan, penciptaan fisik seseorang sangat mudah untuk dilakukan oleh Allah SWT. Karena penciptaan manusia merupakan penciptaan yang sangat mudah bagi Allah dibandingkan penciptaan langit dan bumi. 

Sedangkan langit dan bumi dapat kita nikmati hasilnya yang luas nan indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun