Aku telah sampai di cerita paling memilukan meski ini baru bab setelah kepergianmu belum bab terakhir tentangmu.Â
Jadi bagaimana? Menyenangkan bukan tak lagi ada pengacau untuk setiap hari baikmu.
Tak lagi kau temukan si bawel paling meresahkanÂ
Berwaktu-waktu aku sudah mengasuh rasa mengabaikan setiap kata hatiku, mungkin kali ini aki harus jujur atas dirikuÂ
Senyum yang selalu ku pertontonkan bukan berarti aku selalu bahagia , itu hanya bagian dari menipu diri.
Karena pada nyatanya selalu ada yang tidak ada di hati dan di jiwa.
Izinkan ku mengundurkan diri, pamit agar selamat dan untukmu hati-hati dijalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H