Mohon tunggu...
Syuul Supandii
Syuul Supandii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak pertama dan perempuan

Podcaster | Conten creator | Penulis Merawat Ingat Menolak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pamit

9 Maret 2022   12:16 Diperbarui: 9 Maret 2022   12:31 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Aku telah sampai di cerita paling memilukan meski ini baru bab setelah kepergianmu belum bab terakhir tentangmu. 

Jadi bagaimana? Menyenangkan bukan tak lagi ada pengacau untuk setiap hari baikmu.

Tak lagi kau temukan si bawel paling meresahkan 

Berwaktu-waktu aku sudah mengasuh rasa mengabaikan setiap kata hatiku, mungkin kali ini aki harus jujur atas diriku 

Senyum yang selalu ku pertontonkan bukan berarti aku selalu bahagia , itu hanya bagian dari menipu diri.

Karena pada nyatanya selalu ada yang tidak ada di hati dan di jiwa.

Izinkan ku mengundurkan diri, pamit agar selamat dan untukmu hati-hati dijalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun