Mohon tunggu...
Surya Syurgana Akmal
Surya Syurgana Akmal Mohon Tunggu... Insinyur - Menghabiskan sisa usia di ujung selatan Riau

Dari kecil senang pertanian sampai akhirnya kuliah pertanian, kemudian pulang kampung untuk berkebun menyiapkan bekal pulang ke kampung akhirat. Di tengah perjalanan sering tergoda dengan pengetahuan-pengetahuan baru yang menggelitik rasa ingin tahu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengintip Pola Makan Food Combining

7 Juli 2020   21:03 Diperbarui: 1 November 2022   13:08 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Protein Hewani dan Buah-buahan asam. Hal ini disebabkan kandungan asam dalam buah menghalangi aliran cairan lambung sehingga mengganggu pencernaan protein

6. Susu dengan makanan lain. Konsumsi susu bersama makanan lain akan menyebabkan makanan lain lebih susah tercerna

SALAH SATU JENIS MENU FOOD COMBINING YANG DISIAPKAN ISTRI SAYA (Dokpri)
SALAH SATU JENIS MENU FOOD COMBINING YANG DISIAPKAN ISTRI SAYA (Dokpri)

Mengenai sarapan pagi, Pola makan food combining merekomendasikan konsumsi perasan jeruk nipis hangat dan buah-buahan. Jeruk nipis hangat diharapkan dapat membantu menyegarkan hati yang semalaman sudah bekerja mendetoksifikasi tubuh. 

Konsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa cocok dikonsumsi pada waktu perut kosong yaitu waktu sarapan karena sifatnya yang mudah dicerna. Karena pada waktu sarapan, sebenarnya adalah siklus alami tubuh untuk pembuangan.

Hal lain yang juga menjadi fokus Food Combining adalah konsumsi air. Untuk masalah kebutuhan air minimum per hari, angka 2,5 liter masih menjadi patokan pelaku pola makan Food Combining. Yang menjadi pembeda adalah fokus mereka pada waktu kapan harus minum. 

Pelaku Food Combining tidak mengandalkan rasa haus sebagai alarm bahwa dia harus segera minum air. Prinsip lainnya yang juga menjadi perhatian pelaku Food Combining adalah tidak terlalu banyak mengkonsumsi air pada waktu makan karena dikhawatirkan mengganggu kerja sistem pencernaan yaitu pada lambung. Lambung yang penuh dengan air akan mengganggu kerja asam lambung dan efektifitas enzim.

Selayaknya sebuah terobosan dalam pola baru dalam makan, maka pola makan food combining tak lepas dari kritikan-kritikan. Pro kontra mengenai pola makan ini terus berkembang. 

Namun kalau dilihat dari substansi pola makan nya sebenarnya tidak ada yang membahayakan tubuh kita. Kritikan-kritikan yang muncul biasanya berputar sekitar landasan teori yang mendukung klaim-klaim yang diwacanakan para pelaku food combining.

Bagi kawan-kawan yang kurang tertarik untuk berhitung detail ala diet kalori, pola ini sebenarnya agak cocok. Para pelaku food combining tidak terlalu memusingkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Yang menjadi prioritas mereka adalah disiplin dalam kombinasi dan waktu makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun