5. Protein Hewani dan Buah-buahan asam. Hal ini disebabkan kandungan asam dalam buah menghalangi aliran cairan lambung sehingga mengganggu pencernaan protein
6. Susu dengan makanan lain. Konsumsi susu bersama makanan lain akan menyebabkan makanan lain lebih susah tercerna
Mengenai sarapan pagi, Pola makan food combining merekomendasikan konsumsi perasan jeruk nipis hangat dan buah-buahan. Jeruk nipis hangat diharapkan dapat membantu menyegarkan hati yang semalaman sudah bekerja mendetoksifikasi tubuh.Â
Konsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa cocok dikonsumsi pada waktu perut kosong yaitu waktu sarapan karena sifatnya yang mudah dicerna. Karena pada waktu sarapan, sebenarnya adalah siklus alami tubuh untuk pembuangan.
Hal lain yang juga menjadi fokus Food Combining adalah konsumsi air. Untuk masalah kebutuhan air minimum per hari, angka 2,5 liter masih menjadi patokan pelaku pola makan Food Combining. Yang menjadi pembeda adalah fokus mereka pada waktu kapan harus minum.Â
Pelaku Food Combining tidak mengandalkan rasa haus sebagai alarm bahwa dia harus segera minum air. Prinsip lainnya yang juga menjadi perhatian pelaku Food Combining adalah tidak terlalu banyak mengkonsumsi air pada waktu makan karena dikhawatirkan mengganggu kerja sistem pencernaan yaitu pada lambung. Lambung yang penuh dengan air akan mengganggu kerja asam lambung dan efektifitas enzim.
Selayaknya sebuah terobosan dalam pola baru dalam makan, maka pola makan food combining tak lepas dari kritikan-kritikan. Pro kontra mengenai pola makan ini terus berkembang.Â
Namun kalau dilihat dari substansi pola makan nya sebenarnya tidak ada yang membahayakan tubuh kita. Kritikan-kritikan yang muncul biasanya berputar sekitar landasan teori yang mendukung klaim-klaim yang diwacanakan para pelaku food combining.
Bagi kawan-kawan yang kurang tertarik untuk berhitung detail ala diet kalori, pola ini sebenarnya agak cocok. Para pelaku food combining tidak terlalu memusingkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Yang menjadi prioritas mereka adalah disiplin dalam kombinasi dan waktu makan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H