Media sosial adalah media online yang memungkinkan penggunanya untuk bergabung, berbagi dan membuat konten dengan mudah. Perkembangan media sosial saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat. Instagram adalah aplikasi media sosial yang memungkinkan kita untuk mengupload foto secara instan dan mudah. Perkembangan media sosial berdampak langsung pada tingkah laku manusia sebagai sarana informasi  dan sebagai sarana interaksi sosial antar manusia atau proses komunikasi. Media sosial seolah menjadi tempat limpahan semua aktivitas sehari hari yang terkadang mengesampingkan berbagai etika yang ada. Contohnya seperti penggunaan bahasa informal yang tidak baku dalam komunikasi.
Komunikasi adalah proses menyampaikan informasi berupa pesan, ide, atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain. Komunikasi akan lebih efektif jika pesan yang telah disampaikan dapat langsung dipahami dengan baik oleh penerimanya.
Etika berkomunikasi yang baik di media sosial adalah bertutur kata yang baik dan sopan, tidak menggunakan bahasa yang kasar, provokatif, pornografi, atau SARA. Jangan memposting hal-hal yang kurang pantas untuk khalayak umum. Jangan memposting artikel atau status palsu. Jangan menyalin, menempel, atau memasukkan komentar artikel atau gambar terkait hak cipta.
Di era digital, media sosial sudah menjadi kebutuhan penting bagi kebanyakan orang. Kita tetap bisa terhubung dengan dunia luar melalui media sosial. Kita bisa membangun relasi dengan orang yang sudah kita kenal, saudara, kerabat, atau pihak yang tidak kita kenal hanya melalui sosial media.
Forum online atau media sosial adalah papan pengumuman yang dapat digunakansecara online. Namun, seiring berjalannya waktu, forum online telah memperluas fungsi dan kemampuannya. Tidak hanya untuk pertukaran informasi, tetapi juga untuk sarana penghubung antara pemilik forum dengan penggunanya.
Media sosial telah menjadi sarana informasi yang sangat menjanjikan di Indonesia. Karena banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, aplikasi media sosial digunakan untuk teman dan situs informasi. Dengan kata lain, mayoritas orang di Indonesia memiliki media sosial yang bisa diakses setiap saat. Berbagai media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, dll telah muncul dan menjadi kebutuhan pilihan masyarakat. Interaksi dalam media sosial memperhatikan etika. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua aktivitas di media sosial tidak secara langsung berdampak buruk bagi kehidupan kita.
Instagram adalah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar, menggunakan filter digital, dan membagikannya di berbagai layanan jejaring sosial. Interaksi media sosial perlu komunikasi dan kesopanan. Sebagai manusia, kita tidak pernah lepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi selalu menjadi kegiatan utama yang dilakukan dari bangun tidur hingga tertidur, baik formal maupun informal.
Hal ini tentunya sudah menjadi kebiasaan dan telah berkembang menjadi fitrah kita sebagai manusia, makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain atau selalu hidup beriringan dengan mereka, meski hanya sekedar interaksi atau cerita kecil. Dalam interaksi ini, orang secara bertahap menciptakan budaya.
Media sosial bisa menyebabkan perubahan besar dalam hidup seseorang, jadi kita harus bisa menyikapi dengan cerdas agar tidak melupakan komitmen kita dalam kehidupan nyata. Selain itu, ketika menggunakan media sosial, kita harus mematuhi prinsip-prinsip etika, sebagai hiburan dan sebagai sumber faktual, untuk menjaga sikap yang baik dan positif.
Kemajuan teknologi yang menyebabkan lunturnya norma-norma kesopanan dan etika dalam segala hal telah berdampak buruk bagi masyarakat. Selain itu, kemajuan teknologi menyebabkan penurunan etika dan moralitas masyarakat dalam berkomunikasi, membangun kekerasan fisik, atau bahkan perkelahian.
Etika komunikasi memiliki beberapa aturan, bertujuan untuk mengatur bagaimana kita berkomunikasi satu sama lain tanpa merugikan dan menjaga etika sebagai rasa hormat kepada lawan bicara. Namun, cara berkomunikasi dan penggunaan kata frasa yang dianggap kurang etis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kesalahpahaman satu sama lain.
Pemilihan kata dalam komunikasi adalah membentuk dan menempatkan kata-kata dalam sebuah kalimat dengan tujuan memperoleh kata yang paling sesuai untuk kegiatan atau tindakan yang memungkinkan pembicara atau penulis untuk menyampaikan konsep atau ide yang dimaksud. Informasi yang ingin disampaikan pembicara dapat menjadi tidak efektif atau bahkan terjadi salah paham karena informasi yang disampaikan tidak jelas akibat pemilihan kata yang salah.
Komunikasi di media sosial sering dilakukan dalam bahasa yang tidak baku. Salah satu alasannya karena tidak jelas siapa dan dimana mitra komunikasi berada di dunia maya. Bahasa di media sosial bukanlah bahasa resmi seperti makalah, esai, jurnal, dan karya tulis. Pengguna media sosial jarang sekali bahkan hampir tidak ada yang menulis di media sosial menggunakan bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Media sosial seperti menjadi tempat untuk berbagi cerita tentang setia aktivitas. Ledakan emosi dalam bentuk teks dan foto yang seringkali mengabaikan etika berkomunikasi yang ada. Media sosial tidak lagi menjadi media untuk bertukar informasi, tetapi menjadi media untuk berbagi emosi. Jika kemajuan teknologi tidak diiringi dengan kemajuan pemikiran, maka kemajuan teknologi bisa berbanding terbalik dengan pola pikir dan etika yang ada.
Perkembangan teknologi telah membuat perubahan pemikiran. Etika yang dulu dipandang penting oleh masyarakat Indonesia, tampaknya tidak lagi menjadi hal yang penting karena tuntutan zaman. Aksesibilitas dan kemudahan penggunaan media sosial tanpa disadari telah menjerumuskan kita dalam penurunan etika.
Dalam kehidupan sosial masyarakat, istilah etika dikaitkan dengan moral diri sendiri. Orang yang tidak memiliki etika yang baik sering kali digolongkan sebagai orang yang tidak bermoral karena tindakan dan perkataannya tidak dilandasi oleh penalaran yang baik. Hal itu karena menyangkut pertimbangan nilai-nilai baik yang harus dilakukan dan nilai-nilai buruk yang harus dihindari. Terbatasnya filter untuk menjelaskan nilai baik dan buruk merupakan awal mula permasalahan dalam penggunaan media sosial dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Etika komunikasi dalam pelaksanaannya dapat dilihat antara lain dalam komunikasi yang santun. Hal ini juga mencerminkan kesopanan pribadi kita. Komunikasi ibarat penghubung kehidupan, sebagai ekspresi dari kepribadian, sifat, atau kepribadian seseorang untuk saling berinteraksi dan bekerja sama. Kita perlu mengekspresikan diri kita melalui cara yang berbeda, baik verbal maupun non-verbal untuk memahami satu sama lain tentang apa yang orang pikirkan, rasakan, dan inginkan. Pesan yang disampaikan melalui komunikasi dapat memberikan efek positif dan negatif. Komunikasi lebih berkualitas jika para peserta komunikasi memahami dan menguasai teknik dan etika komunikasi yang baik.
Etika komunikasi tidak hanya terkait dengan ucapan yang baik, tetapi juga terkait dengan ketenangan, kesabaran dan ekspresi empati dan niat tulus kita dalam berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini mengarah pada komunikasi dua arah yang menonjolkan sikap saling menghormati, perhatian dan dukungan dari mitra komunikasi. Komunikasi yang etis menjadi isu paling penting dalam mengkomunikasikan aspirasi masa kini. Masih banyak yang perlu dikhawatirkan tentang perilaku komunikasi yang santun. Etika komunikasi seringkali terkesampingkan karena tidak ditetapkan sebagai hal utama kehidupan bermasyarakat atau berbangsa.
Dalam media sosial, gambar yang tidak pantas dikirim ke publik, dapat menyebabkan komentar negatif tentang apa yang seharusnya tampak sakral dan bahagia. Sebaiknya gambar tersebut tidak diunggah di sosial media agar tidak menjadi konsumsi publik, cukup disimpan sebagai kenang-kenangan. Selain itu, etika komunikasi di media sosial adalah dengan memberikan komentar atau balasan komentar dengan baik dan sopan.
Intinya, etika komunikasi sangat penting ketika menggunakan media sosial. Karena hal ini meminimalkan reaksi dan perspektif negatif dari pembaca dan masyarakat umum. Kita juga perlu memilih gambar atau foto mana yang dapat kita unggah dan gambar atau foto mana yang sebaiknya kita jadikan sebagai koleksi pribadi saja. Etika berkomunikasi di media sosial sangat penting baik dalam hal mengunggah foto maupun penulisan status dan komentar. Apa yang kita lakukan di ruang publik seperti media sosial bersifat umum. Semua orang dapat berkomentar mengenai hal positif maupun hal negatif. Jadi, sebelum mengupload, menulis atau memberikan komentar di sosial media sebaiknya kita memeriksa dan mempertimbangkan kembali apakah sudah memnuhi persyaratan etika berkomunikasi atau belum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H