Mohon tunggu...
Syukur ArmanZalukhu
Syukur ArmanZalukhu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fotografer dan Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Permasalahan Belajar Siswa di Era pandemi Covid-19

29 Mei 2022   22:38 Diperbarui: 29 Mei 2022   23:00 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi COVID-19 adalah salah satu penyakit menular paling mematikan yang muncul dalam sejarah belakangan ini. Seperti semua pandemi sebelumnya, mekanisme spesifik asal mereka pada manusia masih belum diketahui. Sayangnya, beberapa tindakan pencegahan telah diambil, dan virus corona terbaru, yang ditemukan pada akhir 2019 dan menyebar dengan cepat dalam sebuah pandemi, telah muncul. Risiko mengembangkan virus corona serupa di masa depan tetap tinggi. 

Selain memerangi pandemi COVID 19, ilmiah yang kuat, termasuk peningkatan yang signifikan dalam pendanaan untuk penelitian dasar dan terapan untuk memerangi asal penyakit, untuk mencegah terulangnya sejarah tragis ini.Kesehatan masyarakat dan tindakan sosial perlu diambil.

 Sebagai akibat dari pandemi Covid-19, pemerintah Kebijakan baru untuk menghentikan penyebaran Covid-19 Memenuhi undangan masyarakat untuk melaksanakan fisik Jaga jarak atau jaga jarak 1 meter dari orang lain, Hindari keramaian dan berbagai acara berkumpul yang mengarah pada hal ini Selain itu, pemerintah akan menerapkan pedoman Hanya di rumah seperti home office atau home office (WFH) Semua kegiatan yang berhubungan dengan klub dan pertemuan akan dihentikan dan diganti dengan media online. 

Pandemi COVID19 (penyakit virus corona 19) berpengaruh telah mempengaruhi sistem pendidikan diseluruh dunia, yang mengarah ke penutupan sekolah, universitas, dan perguruan tinggi. Dalam situasi seperti itu, semua guru atau pendidik adalah wajib ganti pembelajaran dengan e-learning atau media online. Semua siswa perlu melakukan ini Hati-hati menggunakan alat komunikasi seperti ponsel Mendukung proses belajar. Pembelajaran online tatap muka sangat berguna untuk memutuskan dengan penyebaran Covid-19, serta menjaga kesehatan keselamatan jiwa guru dan siswa dari terpaparnya virus tersebut.

SMK Tri sakti lubuk pakam/dokpri
SMK Tri sakti lubuk pakam/dokpri
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan belajar siswa di era pandemi Covid-19, kami melakukan wawancara kepada salah satu guru di SMK Tri sakti lubuk pakam dan beberapa guru dan siswa di SMA Neger 1 Perbaungan. Berdasarkan wawancara yang kami lakukan di SMA Negeri 1 Perbaungan  bahwa proses belajar siswa di era pandemi Covid-19 melalui daring(dalam jaringan).  

Tentu karena melalui daring(dalam jaringan) ada beberapa kendala yang dialami para siswa saat proses pembelajaran yaitu siswa masih banyak  yang tidak memiliki handphone sebagai media belajar, terkendala dengan yang namanya sinyal atau koneksi internet karena masih banyak yang tinggal dipedesaan sehingga Jaringannya sering putus-putus saat bapak/ibu guru sedang menjelaskan materi, Alhasil kami jadi kurang paham dengan apa yang disampaikan, kemudian masalah kuota internet dimana Aplikasi media belajar daring seperti Zoom meeting dan google meet cukup menguras kuota.

Sistem pembelajaran daring ini juga memiliki dampak negatif bagi para siswa Salah satunya yaitu durasi pembelajaran yang terbatas. Selama belajar daring, durasi tiap mata pelajaran pun berkurang (dipercepat). Sehingga guru hanya menjelaskan intinya saja, lalu langsung memberikan tugas kepada siswa.

Terkadang siswa merasa kurang puas dengan penjelasan singkat yang diberikan guru karena pemahaman kami berkurang dan merasa kewalahan saat ingin mengerjakan tugas. Meskipun demikian sistem pembelajaran daring ini memiliki dampak positif bagi para guru, Dampak positif yang didapat dari mengikuti proses belajar secara daring adalah secara tidak langsung guru dan siswa maupun orangtua dipaksa untuk terjun ke dunia teknologi. Dimana, setiap anak dan setiap orang tua yang dahulu buta akan teknologi secara tidak langsung kita dipaksa untuk mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri.

Hasil wawancara yang kami lakukan di SMK Tri sakti lubuk pakam menyampaikan beberapa solusi yang diberikan terkait kendala-kendala pada saat pembelajaran daring, yaitu Bagi siswa-siswi yang tidak memiliki HP, disarankan agar hadir ke sekolah untuk selanjutnya difasilitasi pihak sekolah berupa pinjaman Komputer dan diberi arahan oleh pihak guru. Untuk kuota internet, pihak sekolah sudah menyalurkan bantuan kuota yang didapatkan dari pemerintah untuk siswa-siswi.

Berdasarkan informasi yang didapat dari narasumber, dapat diambil kesimpulan bahwa permasalahan belajar siswa pada era pandemi di sekolah dapat dirasakan dampaknya oleh 3 pihak, yaitu siswa, guru, dan orang tua. Pihak pertama yaitu siswa, sebagai pihak yang paling terdampak dengan adanya pembelajaran daring. Siswa menghadapi beberapa kendala dalam melakukan pembelajaran daring seperti terputusnya koneksi internet, tidak terpenuhinya fasilitas belajar, borosnya pemakaian kuota internet, hilangnya minat belajar, hingga kurangnya pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan.

Sedangkan pihak kedua, yaitu guru mengalami permasalahan dari segi terbatasnya waktu untuk menyampaikan materi. Interaksi antara guru dengan siswa pun terbatas, tidak semaksimal yang biasanya berlaku saat tatap muka. Untuk pihak ketiga, yaitu orang tua. Secara tidak langsung, orang tua berperan penting dalam proses belajar daring anak. Dampak positif yang didapat orang tua adalah mendapatkan pengetahuan di bidang teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun