/11/
Pesan yang ditunggu tak juga muncul di kotak pesan. Padahal sudah hampir satu jam lelaki tua itu duduk memandangi profilnya. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke foto temannya. Ia membuka profil temannya itu. Mantan kekasihnya. Juga di dunia maya. Ia tersenyum. Sebab mantan kekasihnya itu mengunggah banyak foto selfie seronok di dinding facebook.
Ia kemudian melihat jam dinding. Sudah jam sembilan kurang lima menit. Ia berdiri keluar kamar. Minum kopi dingin yang disedunya sejam lalu, kemudian memegang koran pagi yang dilanggannya. Membaca berita utama di halaman pertama. Baru satu kalimat yang dibacanya, ia merasa bosan. Ia teringat kembali pesan kekasihnya. Buru-buru ia memasuki kamar.
Ia duduk. Menghadap meja. Menatap layar monitor. Membaca profilnya. Dilihatnya petunjuk waktu di dinding facebooknya. Jam sembilan malam. Benar! Pesan dari kekasih lelaki tua itu muncul di kotak pesan.
/12/
"Kamu benar-benar bajingan! Kamu tipe lelaki yang tidak setia! Saya tahu bahwa kamu memiliki banyak pacar. Karena dunia maya telah kau tafsirkan sebagai kebebasan tanpa batas. Teman-temanku ternyata juga kau pacari! Mulai sekarang, kau bukan lagi pacarku! Aku tak sudi lagi menjadi selingkuhan di dalam pikiran dan hatimu yang kau kemas dengan kata-kata bijak!"
Setelah membaca pesan itu, tubuh lelaki tua itu perlahan limbung ke depan. Meski masih dalam posisi duduk. Wajahnya menimpa tuts keyboard.
Jakarta, 1 Juni 2017
________________
Catatan: Cerita "Tunggu Aku di Pojok FB Itu!" pernah tayang di  media online biem.co pada 27 Juni 2017, juga terdapat di buku kumpulan sajak dan cerita rubrik sastra biem.co, Wrangka, dieditori M.Rois Rinaldi (Banten: PT Banten Muda Kreasindo, 2018, cetakan pertama, halaman 256 -- 261)).. Dengan cerita-cerita lainnya ,cerita ini sekarang terbit bertajuk Tunggu Aku di Pojok FB Itu! (Intishar Publishing, 2019).
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H