Mohon tunggu...
Abdul Syukur
Abdul Syukur Mohon Tunggu... -

Orang biasa yang ingin belajar terus sampai akhir hayat. Di kompasiana banyak hal baru dan unik yang saya dapat dari tulisan2 renyah para kompasianer. ingin terus belajar dan belajar...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tumis Kembang Durian

31 Desember 2011   06:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:32 3333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

TUMIS KEMBANG DURIAN

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya. (WIKIPEDIA).

Nah, saya termasuk orang yang muak dengan aromanya, terlalu menusuk hidung. membuat mual dan pusing jika mamakannya. Namun saya tidak frontal membenci durian, ada bagian lain yang saya suka dari durian. Misalnya, kembang durian, bagian ini menurut saya punya sensasi lain selain daging buahnya yang saya tak sukai. Betul, saya selalu dibilang orang aneh, kok kembang duren di bilang lebih enak ketimbang dagingnya, padahal julukan durian saja sudah jelas “king of fuit”. Rugi banget kalo ga doyan durian, begitu kata orang kepada saya.

Lantas, kaya apa enaknya kembang duren? (durian). Enak sekali kawan, apalagi ditumis bersama jamur, ikan teri, atau oncom. Waaaaah, uenak tenaaan. Saat ini tumis kembang durian sudah jarang ditemukan, bisa jadi kuliner ini sudah langka atau punah. Saya pun terakhir menikmati tumis kembang duren ini sekitar 25 tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di sekolah dasar. Sekarang, disaat puncak musim durian ini saya hanya bisa mengenang nikmatnya Tumis Kembang Durian, tanpa bisa merasakan lagi. Sebab. Kembang durian kini susah didapat, pohonnya pun semakin jarang, kecuali di sentra-sentra pembibitan durian. Dulu, hampir semua penduduk asli Jakarta memiliki pohon durian, tapi sekarang pohon itu berubah menjadi kontrakan.

Kembang durian berwarna putih, panjang 4-5 cm, memiki delapan tangkai kepala putik, mahkotanya berwarna putih. Dua bagian dari kembang inilah yang bisa dimakan. Orang betawi menyebut kembang durian dengan nama karuk. Bila mendengar tumis karuk, hmmm sudah terbayang kenikmatannya. Tumis kembang durian (karuk), tidak hanya nikmat saat disantap, proses pengumpulan kembang durian pun sangat menyenangkan.

Mencari Kembang Durian

Dulu, ketika musim kembang durian tiba, saya selalu rajin bangun pagi-pagi. Usai solat subuh, saya langsung menyambar kantong kresek lalu menuju kebun bersama teman-teman mencari kembang durian. Kami semua berlomba-lomba mengumpulkan kembang durian sebanyak-banyaknya, sebab sekantong plasik ukuran sedang akan menyusut menjadi setengah piring jika sudah matang.

Untuk sampai ke pohon durian, kami semua berlari secepat-cepatnya menuju pohon, itung-itung olahraga pagi.Tapi kami semua senang bersaing mengumpulkan kembang durian. Sebab pada akhirnya, kami saling berbagi, yang dapat terlalu banyak akan membagi kepada teman yang dapat sedikit, apalagi jika yang mendapat sedikit usianya paling muda diantara kami. Jika kebetulan hari libur sekolah, kami juga bersama-sama menyiangi (membersihkan) kembang durian di teras rumah. Setelah itu, barulah kami serahkan kembang durian yang sudah bersih ke ibu atau kakak untuk dimasak.

Khasiat Kembang Durian

Sampai sekarang belum ada penelitian ilmiah mengenai khasiat kembang durian. Namun, menurut orang tua kami yang memperkenalkanresep ini, kembang durian berguna untuk pencernaan. Kembang durian bisa melancarkan buang air besar. Kalo dipikir-pikir benar juga sih, pengalaman saya, setelah memakan tumis kembang durian, bab selalu lancar tidak ada masalah.

Lantas bagaimana cara memasak kembang durian? Kebetulan saya dapat resepnya dari sebuah akun facebook kuliner betawi, ini resepnya:

- 3. Mangkok Kembang/karuk dan kelopaknya durian (brsihkan kepala putik dan serbuk sarinya)

- 1/2 sdm  Asam Jawa.

- 4 Siung bawang merah

- 5 buah cabe merah kriting (menurut selera)

- 7 Ekor udang kering (ebi)

- 3.sdm Minyak goreng

- 1/4 Ltr air. (untuk merebus)

- Garam scukupnya

Cara membuatnya :

Rebus kembang/karuk dan kelopaknya, masukan asam jawa dan garam.

Haluskan Cabe merah keriting, bawang merah dan udang kering (ebi)

Setelah air rbusan kering, angkat dan sisihkan.

Tuang 3.sdm minyak goreng, tumis cabe dan Ebi.

Setelah tumisan harum, masukan kembang/karuk duren, aduk hingga rata.

Angkat dan siap di hidangkan.....

Selamat mencoba....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun