Mohon tunggu...
Syukron Zul Ramdan
Syukron Zul Ramdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Karakter Displin Siswa Melalui Program Ekstrakulikuler Pencak Silat Perisai Diri SDN 31 Cakranegra

24 Juni 2024   18:40 Diperbarui: 24 Juni 2024   18:45 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencak silat adalah olahraga bela diri asli Indonesia yang juga telah menumbuhkan disiplin di kalangan pengikutnya, termasuk anak-anak. Menurut Zetaruk (2009), partisipasi dalam olahraga bela diri sejak masa kanak-kanak dapat membantu mengembangkan disiplin, rasa hormat, kekuatan, daya tahan otot, koordinasi, ketangkasan, keseimbangan, dan fleksibilitas. Aspek utama seni bela diri adalah disiplin. Oleh karena itu, seni bela diri membantu mengajarkan disiplin diri dan keterampilan sosial dalam berbagai bentuk. Walaupun seni bela diri bukan solusi untuk semua masalah anak-anak, namun memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan disiplin mereka, karena disiplin adalah salah satu kunci kesuksesan.

Perisai Diri adalah salah satu perguruan pencak silat yang berperan penting dalam pembentukan sejarah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Pencak Silat merupakan warisan budaya Indonesia yang bertujuan untuk melindungi, mempertahankan eksistensi, dan menjaga integritas diri terhadap lingkungan, guna mencapai keselarasan hidup dan meningkatkan iman serta takwa (Gristyutawati dkk, 2012).

Gambar 1. Aktivitas anak saat melakukan proses hening pembuka (Dokpri)

Pada gambar 1 ditunjukkan aktivitas anak-anak saat melakukan proses hening pembuka. Aktivitas ini membantu siswa yang berpartisipasi dalam pencak silat menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mahuda (2013) menyatakan bahwa pencak silat adalah salah satu kegiatan yang menanamkan nilai-nilai disiplin. Dengan disiplin yang ditanamkan, diharapkan anak-anak akan lebih patuh terhadap peraturan, baik di sekolah maupun di masyarakat. Disiplin yang baik pada anak akan memperbaiki proses belajar mengajar di sekolah karena mereka memiliki disiplin dalam belajar, di sekolah, dan dalam diri mereka sendiri.

Kedisiplinan adalah sikap patuh seseorang terhadap aturan yang berlaku. Dalam pembelajaran di kelas, disiplin merupakan nilai karakter penting yang harus ditanamkan pada peserta didik. Dengan mendisiplinkan siswa, mereka akan memiliki karakter yang baik dan menjadi individu yang patuh serta memahami aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Seperti dalam bidang pendidikan lainnya, pembelajaran pencak silat juga membutuhkan persiapan yang matang. Pembelajaran ini harus direncanakan dengan menetapkan tujuan yang jelas agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.

Pembelajaran dan kegiatan peserta didik tidak hanya melibatkan pembelajaran di kelas dan pengembangan aspek kognitif saja. Dari hasil observasi di SDN 31 Cakranegara, ditemukan bahwa penataan ruang belajar serta pengaturan kesempatan untuk berprestasi dan pengembangan diri juga penting bagi kemajuan siswa dalam membentuk kemampuan dan pandangan yang positif. Disiplin belajar membantu individu menghadapi perubahan perilaku melalui pengalaman atau persiapan, terutama terkait dengan informasi, perspektif, dan perilaku. Pembentukan dan pendisiplinan peserta didik juga dapat ditemukan dalam kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di SDN 31 Cakranegara. Dalam proses dan pelaksanaannya, selain memperkuat tubuh dan jiwa, karakter yang terlatih juga terlihat dalam kegiatan terorganisir seperti kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler pencak silat merupakan salah satu upaya dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia. Ekstrakurikuler ini merujuk pada latihan di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri, disiplin, dan memenuhi kebutuhan beragam siswa. Pentingnya tindakan tersebut diasumsikan dari kerangka kerja yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, serta eksekusi yang efisien. Contoh konkritnya adalah pelajaran ekstrakurikuler pencak silat di SDN 31 Cakranegara, yang merupakan bagian integral dari pembinaan siswa. Pembelajaran pencak silat tidak hanya membentuk disiplin tetapi juga pola pikir, mentalitas, dan perilaku siswa untuk memiliki karakter yang positif, terhormat, dan mulia, serta memahami kewajiban sebagai siswa. Latihan pencak silat memberikan berbagai pelajaran, seperti aktivitas fisik, disiplin, dan keberanian, dengan harapan siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi ekstrakurikuler di SDN 31 Cakranegara dijalankan dengan baik, melibatkan persiapan sekolah, pelatih, dan partisipasi aktif dari peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler pencak silat juga berperan dalam memperluas wawasan lingkungan negara Indonesia. Latihan ekstrakurikuler ini dilakukan di luar jam pelajaran dan bertujuan untuk membantu kemajuan siswa dalam mengembangkan potensi diri, disiplin, dan memenuhi kebutuhan individu yang berbeda-beda. Suatu kegiatan akan efektif jika memiliki kerangka kerja yang terorganisir dengan baik dan pelaksanaan yang sempurna. Ekstrakurikuler pencak silat di SDN 31 Cakranegara merupakan bagian dari pembinaan siswa yang penting dalam pendidikan disiplin, membentuk pola pikir, mentalitas, dan perilaku positif sehingga siswa memiliki karakter yang baik, pribadi yang terhormat, dan jiwa yang mulia, serta menjalankan kewajibannya sebagai siswa. Latihan pencak silat mencakup berbagai aspek pembelajaran seperti aktivitas fisik, kedisiplinan, dan nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan ekstrakurikuler di SDN 31 Cakranegara berjalan dengan baik berkat persiapan dari pihak sekolah, pelatih, dan partisipasi siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Ekstrakurikuler pencak silat mengajarkan nilai-nilai positif dalam mendisiplinkan peserta didiknya, seperti ketepatan waktu, kemandirian, tanggung jawab, kepatuhan terhadap peraturan tertulis maupun tidak tertulis di sekolah atau tempat latihan, penggunaan seragam atau pakaian latihan yang sesuai dan rapi, menghormati guru dan teman, serta penerapan hukuman bagi yang melanggar aturan. Dari hasil selama latihan peserta didik kelas IV dan V yang mengikuti ekstrakurikuler ini mendapatkan hasil yang lebih akurat dan konkret.

sikap naga (dokpri)
sikap naga (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun