Mohon tunggu...
M. Syukron Jazilah
M. Syukron Jazilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Saya M. Syukron Jazilah, panggilan Syukron saya tinggal di Riau. Hobi saya kaligrafi dan membaca, motto hidup saya " hidup mulia atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mandi Belimau: Tradisi Melayu Riau untuk Mensucikan Diri

29 Januari 2025   13:43 Diperbarui: 29 Januari 2025   17:11 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Gubernur Riau Syamsuar menyiramkan air limau pada acara "Balimau Adat Potang Mogang". (Sumber: ANTARANEWS.com)"

Tantangan dan Plestarian Tradisi

Pelaksanaan tradisi mandi Belimau benar-benar mengalami pergeseran seiring dengan perubahan zaman. Pelaksanaan tradisi ini mempunyai dampak positif, antara lain: Untuk memperkuat nilai-nilai Islam, menjadi tempat wisata budaya dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Meskipun dampaknya Poin negatifnya adalah adanya kesenjangan nilai perubahan cara hidup dan pengaruh budaya asing (Wulandari & Ismail, 2023). Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melestarikan tradisi ini agar tidak hilang. Upaya pelestarian dapat dilakukan melalui pendidikan dan penyadaran generasi muda akan pentingnya tradisi ini dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Melayu Riau harus lebih memperhatikan konservasi tradisi ini agar tidak hilang. Salah satu cara untuk melestarikan Mandi Belimau adalah dengan mengintegrasikan ritual ini ke dalam kegiatan budaya yang lebih luas, seperti Festival Budaya Riau Malaysia. Selama festival ini, masyarakat dapat memperkenalkan mandi Belimau kepada generasi muda dan menunjukkan kepada dunia luar betapa pentingnya tradisi ini dalam kehidupan masyarakat Melayu di Riau. Selain itu, penggunaan teknologi dan media sosial dapat digunakan Memperkenalkan Mandi Belimau kepada masyarakat luas. Dengan demikian, tradisi ini dapat terus dikenang dan diapresiasi oleh generasi mendatang, serta menjadi bagian dari jati diri budaya Indonesia yang kaya dan beragam (Handayani et al., 2024).

Kesimpulan

Menurut saya, tradisi mandi Belimau mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Melayu di Riau. Ritual ini tidak hanya berfungsi sebagai wujud penyucian diri menjelang bulan suci Ramadhan, namun juga sebagai simbol nilai-nilai persatuan, solidaritas, dan spiritualitas yang mendalam. Pemandian Belimau merupakan tempat berkumpulnya masyarakat, mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa persatuan antar anggota masyarakat. Apalagi tradisi ini mencerminkan kearifan komunitas lokal yang memadukan dimensi jasmani dan rohani, dimana kesucian jasmani dan rohani dianggap sebagai bagian penting dari keimanan. Namun di tengah perkembangan zaman dan pengaruh budaya asing, mandi Belimau menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian khusus dari masyarakat. Upaya melestarikannya melalui edukasi dan penyadaran kepada generasi muda sangat penting agar tradisi ini tidak hilang. Saya percaya bahwa dengan menjaga dan melestarikan mandi Belimau, Masyarakat tidak hanya melestarikan warisan budaya mereka, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan spiritual yang menjadi dasar kehidupan mereka. Sebagai penutup, saya ingin menekankan bahwa mandi Belimau lebih dari sekedar ritual; Hal ini merupakan cerminan jati diri dan nilai-nilai masyarakat Melayu di Riau. Tradisi ini harus terus dilestarikan dan dirayakan, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai elemen penguat kehidupan sehari-hari. hubungan antara anggota masyarakat. Dengan melestarikan tradisi ini, kita tidak hanya menghormati akar budaya kita, tetapi juga memberikan inspirasi dan makna bagi generasi mendatang. Kami berharap mandi Belimau terus diperingati dan diapresiasi, sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jati diri budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Referensi

Afriyanti, N. (2023). Mandi Balimau dalam Tradisi Kenduri Sko di Semurup sebagai Bentuk Interaksi Sosial Masyarakat Islam Nusantara. Musala Jurnal Pesantren Dan Kebudayaan Islam Nusantara, 2(1), 31--47. https://doi.org/10.37252/jpkin.v2i1.510
Asriwandari, H., Susanti, R., & Hidayat, R. (2023). Makna Tradisi Balimau Kasai di Desa Tanjung Berulak Kecamatan Kampar. Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(2).
Handayani, P., Tji, J., Salsabilla, F. T., Morin, S., Syahrunia, T., Ardhia, S., & Rusli, V. A. (2024). Hilangnya Budaya Lokal di Era Modern dan Upaya Pelestariannya dalam Perspektif Pancasila. Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 3(4).
Mardeni, P. R., & Corpiady, J. (2023). Tradition of Balimau Kasai in Riau Melayu Land in Perspective Phenomenology of Edmund Husserl. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(3), 493--500.
Mawarti, S. (2020). TRADISI MANDI BALIMAU Menengok Kembali Nilai Pendidikan Agama Islam pada Tradisi di Riau. Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies, 16(1), 1. https://doi.org/10.24014/nusantara.v17i1.13805
Pebrianto, R., Saputra, H., & Bakhtiar, N. (2019). Kearifan Lokal dalam Tradisi Mandi Balimau Kasai: Peran Pemangku Adat untuk Menjaga Nilai-nilai Islam di Desa Alam Panjang Kec. Rumbio Jaya Kab. Kampar Prov. Riau. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 3(1), 17. https://doi.org/10.30829/juspi.v3i1.3172
Ummah, M. S. (2019). sejarah mandi belimau kasai. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1--14. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Wulandari, S., & Ismail, P. (2023). Tradisi Mandi Balimau Kasai Tinjauan Historis Hingga Dampaknya Bagi Masyarakat. Borneo: Journal of Islamic Studies, 3(2), 133--141.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun