Mohon tunggu...
Syukron Adzim
Syukron Adzim Mohon Tunggu... Freelancer - Menuliskan imajinasi

Surel : syukronadzim@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenanti: Sejuta Pesona di Utara Pati

25 Juni 2020   12:14 Diperbarui: 25 Juni 2020   12:14 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Utama di Kenanti (dok pribadi)

Mendengar Kenanti nampaknya asing ditelinga kalangan masyarakat luas, utamnya masyarakat Kabupaten Pati. Kabupaten Pati merupakan sebuah Kabupaten di Jawa Tengah yang letaknya di pesisir utara, tepatnya diperbatasan Kab Kudus, Kab Jepara, Kab Rembang, dan Kab Purwodadi. Lebih lanjut Pati sendiri mempunyai aneka ragam pesona alam, salah satunya di kenanti. Mari kita kupas tentang kenanti.

ETNOGRAFI DESA KENANTI
1. KONDISI GEOGRAFIS
 A. Letak dan Luas
  Desa Kenanti terletak di Kecamatan Dukuhseti, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara  : Desa Alasdowo Sebelah Selatan  : Desa Balakan Sebelah Barat   : Desa Ngagel Sebelah Timur  : Laut Jawa
 Luas Desa Kenanti 175.097 Ha dan terdapat 1 RW dan 9 RT.


B. Keadaan Alam
 Desa Kenanti terletak di daerah Pesisir. Dan sebagain besar wilayahnya merupakan dataran rendah, sehingga banyak orang yang bekerja sebagai Nelayan dan Petani sawah.

ladang sawah yang terletak di utara desa Kenanti. (dok pribadi)
ladang sawah yang terletak di utara desa Kenanti. (dok pribadi)

Pesisir utara kenanti perbatasan dengan laut jawa. (dok Pribadi)
Pesisir utara kenanti perbatasan dengan laut jawa. (dok Pribadi)


C. Keadaan Penduduk
 Berikut ini jumlah penduduk Desa Kenanti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.
Jumlah Penduduk  : 1.241 Jiwa. Rinciannya 431 KK Laki-laki  : 632 Jiwa, Perempuan  : 609 Jiwa.

Sedangkan batasan usia usia 0-15  : 250 Jiwa, Usia 15-65  : 901 Jiwa Usia 65 ke-atas : 90 Jiwa.

ASAL MULA DAN SEJARAH

Bermula ketika peperangan antara dua kerajaan yaitu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram yang ingin memperebutkan wilayah. Setelah peperangan ada salah satu prajurit yang lari karena kalah yaitu bernama Sosuto kemudian membuka hutan untuk tempat tinggal supaya tidak dikejar oleh prajurit Majapahit. Hutan yang ditebangi sebelumnya belum ada orang yang menempatinya.

Sosuto yang tau kenapa hutan belum dibuka atau ditebangi, dia bertemu dengan Jiwo Suto yang tidak lain adalah adiknya yang ikut lari ke daerah tersebut. Sosuto dan Jiwo Suto kemudian memperluas membuka lahan hutan supaya bisa dipakai untuk menjadi desa suatu saat nantinya.

Setelah Sosuto dan Jiwo Suto memperluas hutan yang telah menjadi lahan terbuka menjadi luas kemudian mereka berdiskusi setelah membuka pemukiman nanti mau diberi nama yaitu Kinanti. Karena berasal dari untuk menunggu atau menunggu orang-orang yang melewati daerah dan tempat untuk bertemu dan menunggu akhirnya disebut Kinanti.

Setelah Sosuto membuat padepokan untuk mengumpulkan orang-orang yang bertujuan menyebarkan ajaran agama Islam karena pada jaman itu masih banyak penduduk yang belum mengetahui mengenai ajaran agama Islam. Banyak dipahami ketika itu adalah agama Hindhu yang telah duluan masuk di tanah Jawa.

Sosuto dan Jiwo Suto memiliki keinginan mungkin suatu saat nanti pemukiman yang telah diberi nama Kinanti bisa menjadi pedesaan yang mampu menjadi tempat tinggal para penduduk yang belum memiliki tempat tinggal. Sampai niat dan tekad semua itu mendapat pertolongan oleh Gusti Allah dan terus lahan tersebut menjadi pedesaan yang lumayan banyak penduduknya, selama waktu mulai berkembang dan tujuan Sosuto dan Jiwo Suto antara kedua orang tersebut.

Dari kejadian tersebut, kemudian ada tatanan pemerintah desa yang dipimpin oleh petinggi, carik, pebayan, peterangan dan antara orang-orang yang bertempat tinggal di Desa Kinanti. Pada giat gotong-royong dan rukun sampai anak cucu. Walaupun selama waktu ditinggal pergi dan perkembangan jaman menjadi desa Kenanti dan transisi pemerintahan desa sampai sekarang bernama ". Desa Kenanti berawal karena diambil dari Kalimat 'Tungu' yang berarti warga sabar menunggu orang menjaga janji pada  

Kata para sesepuh Desa Kenanti yaitu leluhur Desa Kenanti  yaitu Mbah Sosuto sewaktuwaktu bisa muncul. Mbah Sosuto biasanya berwujud tokoh yang menggunakan busana baju serba hitam dan menggunakan ikat kepala dan suka muncul saat keadaan senja hari tiba atau malammalam tertentu. Mungkin Mbah Jiwo Suto, tidak pernah menampakkan dirinya tetapi ada wujud berupa macan putih yang dulu kendaraan Mbah Sosuto dan sekarang para leluhur Desa Kenanti di peringati setiap tahun oleh semua warga Desa Kenanti.

ORGANISASI SOSIAL

Organisasi yang ada di Desa Kenanti ini ada beberapa macam. Dalam menjaga rasa dan kebersamaan dan kekeluargaan, dibentuk organisasi-organisasi seperti Karang Taruna untuk para pemuda yang sebagaimana penerus generasi bangsa. Ada juga beberapa organisasi dan kelembagaan seperti: LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), TP, PKK, BUMDes, Karang Taruna, RT/RW, dan Lembaga Kemasyarakatan Lainnya.

BAHASA

Di Desa Kenanti ini penduduknya menggunakan bahasa Jawa pada kehidupan sehariharinya. Bahasa Jawa yang digunakan dibedakan menurut lawan berbicara, misalkan berbicara dengan orang atau teman sebaya menggunakan bahasa Jawa Ngoko, sedangkan untuk berbicara degan yang lebih dewasa menggunakan bahasa Jawa Kromo. Selain bahasa Jawa penduduk juga menggunakan bahasa Indonesia dalam suatu acara yang bersifat resmi atau suatu lembaga resmi lainnya.

SISTEM RELIGI

Desa Kenanti adalah sebuah desa yang mempunyai beranekaragam agama. Agama yang dianut itu sesuai dengan keyakinan individu masyarakat tanpa adanya paksaan atau ketentuan dari desa. Akan tetapi penduduk Desa Kenanti mayoritas beragama Islam. Namun tenggang rasa antar umat beragama yang berbeda sangat tinggi. Rasa saling menghargai antar umat agama masih sering ada silahturahmi dan sekedar berkumpul-kumpul atau hanya saat bergotong royong. Adapun jumlah tempat peribadatan Desa Kenanti Kecamatan Dukuhseti adalah sebagai berikut:
1. Masjid 1 buah 2. Mushola 4 buah 3. Gereja 1 buah.

Masjid Utama di Kenanti (dok pribadi)
Masjid Utama di Kenanti (dok pribadi)


SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi atau kegiatan ekonomi yang akan dibahas pada Etnografi ini lebih mengacu pada sistem mata pencaharian hidup atau potensi desa tesebut. Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha yang dilakukan oleh setiap warga demi memenuhi kehidupan hidup. Penduduk Desa Kenanti pada umumnya bekerja sebagai nelayan, petani sawah, peternak, budidaya tambak bandeng, TKI dan juga ada pelaut. Di Desa Kenanti ini juga mempunyai beberapa potensi desanya yaitu seperti: Batik tulis "Bu Ida", Otak-otak dan bandeng presto, kerang laut, ikan asap.

  • Batik Tulis "Bu Ida"
    Batik Tulis "Bu Ida" berdiri pada tahun 2014 yang itu pada awal mulanya ada program pemerintahan desa dari PNPM Mandiri yang mana mengadakan pelatihan membatik batik tulis alam, selama 15 kali pertemuan. Setelah pelatihan tersebut Bu Ida meneruskan hasil pelatihannya untuk menjadi pengrajin batik dirumahnya sedikit demi sedikit, yang mana pada awalnya itu proses pewarnaan masih dibawa ke Bakalan dan cuma proses menggambar dan pencantingan yang dilakukan dirumah. Setelah selama 1 tahun lebih proses pewarnan di Bakalan akhirnya pada tangggal 23 Oktober 2015 bu Ida membuka pewarnaan di rumah sampai sekarang. Pemasaran batik tulis "Bu Ida" sudah sampai ke luar negri seperti Kanada dan India lewat online adiknya bu Ida. Sekarang jumlah karyawan batik tulis "Bu Ida" ada 6 orang. Dari situlah muncul Home Industri Batik Tulis "Bu Ida".

SISTEM TEKNOLOGI

Dalam kehidupan sehari-hari, penduduk sudah menggunakan peralatan modern. Dalam bidang Nelayan, alat-alat sudah menggukan kapal bermotor. Dalam bidang pertanian, alat-alat sudah sedemikian modern. Dalam membajak sawah misalnya, petani tidak lagi menggunakan tenaga kerbau tetapi telah beralih ke traktor dan alat-alat pertanian lain yang juga modern. Selain itu para peternak disini sudah menggunakan kendara bermotor guna untuk mencari pakan ternak yang mana setiap rumahnya sudah mempunyai kendaraan bermotor agar mempermudah mereka dalam bertransportasi.
 
SISTEM PENGETAHUAN

Setiap suku bangsa biasanya mempunyai pengetahuan tentang alam sekitar, pengetahuan flora dan fauna, sistem pengobatan sifat dan tingkah laku manusia, dan pengetahuan tentang ruang dan waktu lainnya. Sistem pengetahuan dalam hal ini merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu masyarakat yang berfungsi sebagai penunjang kehidupan. Mungkin ada beberapa sistem pengetahuan yang dianut oleh warga Desa Kenanti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati seperti: menentukan arah mata angina dan pengetahuan mengenai angina laut dan angina darat bagi para nelayan.

KESENIAN

Di Desa Kenanti mempunyai beberapa kesenia seperti: lontek, rebana dan qosidah. Namun hal tersebut mulai berkurang dikarenakan banyaknya para warga yang pergi nelayan sampai berbulan-bulan lamanya yang mana mereka adalah pemainnya.

Referensi : Data Desa Kenanti dan wawancara tokoh desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun