Dari data tersebut, masalah Indonesia sepertinya masih di sektor tunggal putra dan putri serta ganda putri. Meskipun mendapatkan stok yang melimpah dari pembinaan, PBSI sepertinya belum menemukan atlit yang bisa berbicara lebih di kancah internasional. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena para atlit belum sepenuhnya mendapat pengalaman banyak dan masih sering gonta-ganti pasangan. Namun mau sampai kapan kegagalan demi kegagalan seperti ini ?
Mungkin kita harus belajar banyak dari Tiongkok. Negeri tirai bambu ini menjadi kiblat bagi perbulutangkisan dunia. Tiongkok berhasil menciptakan kultur bulutangkis dengan pembinaan modern yang dilengkapi fasilitas modern dan pelatih hebat. Lebih lanjut, mereka juga memiliki liga bulutangkis profesional dan program latihan panjang sejak usia dini.Â
Tengok saja, hasil dari kerja keras mereka dalam 10 tahun terakhir berhasil mendominasi berbagai kejuaraan dan melahirkan generasi emas seperti Lin Dan, Chen Long, Wang Lin, Xie Xingfang, Zhang Ning dan lain-lain.
Mudahnya, kegagalan demi kegagalan harus segara diakhiri. Sudah saatnya masyarakat bersuka cita menyambut pahlawan mereka membawa kemenangan pulang ke tanah air. Ayo Indonesia, Kamu pasti bisa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H