Mohon tunggu...
Syukrillah Al Amin
Syukrillah Al Amin Mohon Tunggu... -

hidup di banda aceh dan adceh besar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Sedih para Ampon...

27 Juni 2013   23:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:19 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah ini dimulai dari pembahasan Qanun Wali Nanggroe dengan tema: "Kembalikan mandat kepada Raja, Karena Aceh sudah Damai..."

Dan ini bagian dari penutup diskusi ringan para Ampon tersebut:

Ampon 1: Dulu sekali, keluarga kakek qu memiliki tanah yang sangat luas, bahkan kancing baju sutera nenek qu terbuat dari emas....

Ampon 2: Wah, iya tuh... Nenek qu bahkan memiliki sebilah pedang dari Raja. Pedang yang terbuat dari perak dan sangat tajam. Hadiah dari Raja Aceh untuk seorang panglima perang....

Ampon 3: Tanah dan sawah moyang qu pun sangat luas...Kalau dia lewat, semua orang kampong bakal mencium tangan mereka...

Ampon 4: Tapi kalau kakek qu lewat...semua indatu kalian bakal mencium tangan kakek ku. Karena kakek ku Wakil Panglima Kerajaan Aceh Darussalam....

"Wah keren tuh"... ucap tiga ampon serempak menunjukkan kekaguman kepada Ampon 4.

Ampon 1: Jadi kemana pedang pusaka mu wahai ampon 2?
Ampon 2: Itulah yang jadi maslah....sudah dijual....
Ampon 4: Lho kok dijual... kenapa?...
Ampon 1: Ya terpaksa dijual...butuh duit soalnya, waktu itu....
Ampon 3: Berapa laku? sama kolektor mana?...

Ampon 2 Terdiam... dan menarik nafas panjang:...Dijual KILOAN...karena terbuat dari perak dan emas...

Ampon 1: Iya, nenek qu pun sudah nggak punya lagi apapun...Semua sudah dijual...

Ampon 4: Tapi kita musti bersyukur... Keturunuan Panglma Kerajaan sekarang kerjaannya cuma menyabit rumput untuk lembu orang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun