Mohon tunggu...
Syukriadi Syukriadi
Syukriadi Syukriadi Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI SMKN 1 Pariaman

Menulis dan berkreasi merupakan hal yang menjadi hobi saya. Menuangkan apa yang terfikirikan melalui tulisan-tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Situasi Negara Bagian Selatan Amerika Pasca Perang Saudara

30 Desember 2022   10:47 Diperbarui: 30 Desember 2022   10:51 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelaksanaan perbudakan di wilayah selatan terhapuskan, setelah pihak utara memenangkan pertempuran dengan pihak selatan (1861-1865) yang pro budak. Bersamaan dengan berakhirnya perang saudara, pembangunan sosial-ekonomi, politik dan budaya masyarakat di wilayah selatan yang bertumpu pada tenaga budak juga berakhir. Kemenangan pihak utara yang anti-perbudakan terhadap pihak selatan yang pro perbudakan dalam peperangan tersebut telah membebaskan sekitar 4.000.000 budak. Warga kulit hitam setelah dimerdekakan tidak memiliki lagi tanah-tanah garapan. Banyak para tuan tanah terlibat utang yang bertumpuk-tumpuk, dimana-mana terjadi kerusuhan dan kemiskinan. Masa rekontruksi di nodai dengan berbagai kasus korupsi maupun kasus suap serta mafia hukum yang merajalela di mana-mana. Bahkan dikalangan sajarawan yang semula merasa optimis terhadap upaya rekontruksi yang akan mampu mengentaskan masyarakat AS dari keterpurukan, namun mereka akhirnya bersikap pesimis terhadap upaya rekontruksi tersebut dan justru masa tersebut berakhir dengan kegagalan yang sangat menyedihkan yang yang disebabkan para rekontruksionis melakukan korupsi, penyuapan, maupun bekerja sama dengan mafia hukum.

Keadaan Negara bagian selatan pada saat itu sangat memprihatinkan dan diambang kegagalan. Di sisi utara, persoalan yang dihadapi para pemimpin utara pasca-perang saudara adalah melakukan upaya pemulihan keutuhan dan persatuan nasional yang telah terkoyak-koyak oleh perang saudara selama 4 tahun (1861-1865). Namun, kemudian muncul konflik tajam mengenai pendekatan yang baik yang harus dilakukan. Apakah pihak selatan dengan dengan konsep konfederasi dipandang sebagai suatu provinsi yang ditaklukkan atau harus kembali dengan penyesalannya. Banyak sekali para istri kehilangan suami mereka, anak kehilangan orang tua dan sebaliknya akibat perang ini. Tapi hasil dari perang ini sepadan dengan pengorbanan mereka atas nama kemanusiaan yang dilakukan oleh kubu utara.

Setelah kalah perang dan memberikan kembali hak orang 3 kulit hitam "sebagai manusia" tidak serta merta mengakhiri segala masalah karena setelah itu

  • Mafia Hukum: merupakan kelompok oknum penegak hukum yang menekan dan memperjual-belikan hukum untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
  • Rekontruksionis: orang yang melakukan penyusunan kembali atau penataan Kembali
  • Orang kulit hitam: merupakan merupakan orang afrika-amerika yang berdomisili di amerika kehancuran sisa perang sangat hebat.

Wilayah selatan merupakan wilayah dengan kehancuran paling besar, baik dari segi bangunan, ekonomi, politik maupun mental para penduduknya. Trauma perang menyelimuti eks tentara dan warga yang sehaerusnya tidak terlibat dalam peperangan tersebut. Kondisi Negara-negara bagian selatan sangat kacau sehingga terjadilah masa rekontruksi yang bertujuan untuk memperbaiki segala aspek yang hancur pasca perang, terutama pada segi infrastruktur, ekonomi serta politik.

Akan tetapi setelah perang berakhir, hak orang kulit hitam tidak serta merta mereka dapatkan secara utuh di wilayah selatan yang merupakan wilayah dengan pro terhadap perbudakan. Kenyataannya, mereka masih mendapatkan tindak diskriminatif dari sebagian masyarakat Negara-negara selatan. Pelanggaran hak masih terus terjadi di mana-mana dan orang kulit hitam masih harus menunggu kembali untuk mendapatkan persamaan hak sebagai warga Negara amerika. Butuh proses yang panjang hingga warga kulit hitam atau mantan budak mendapatkan posisi yang setara di masyarakat. Kondisi di Negara-negara selatan sangat kacau sehingga rekontruksi sangat diperlukan untuk menyelamatkan wilayah ini. Dari kekacauan yang terjadi inilah dimulainya masa rekontruksi yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan lebih lama dari masa peperangan itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun