Mohon tunggu...
Syukriadi Syukriadi
Syukriadi Syukriadi Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI SMKN 1 Pariaman

Menulis dan berkreasi merupakan hal yang menjadi hobi saya. Menuangkan apa yang terfikirikan melalui tulisan-tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Itu Berpasang-pasangan

30 Desember 2022   08:57 Diperbarui: 30 Desember 2022   09:07 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Wahai kawan, tuhan adalah pencipta segalanya tak mungkin terbantahkan;

Kita kurang menyadari ternyata banyak hal yang berpasang-pasangan;

Kadang memahami meski maknanya ternyata bertentangan;

Bahwa tuhan menciptakan sesuatu itu hanya untuk kebaikan.

Tuhan menjadikan kita tertawa karena kegembiraan;

Tapi ada situasi mengangis ketika ummatnya sedang berkesedihan;

Tertawa dan menangis menjadi berpasangan secara bergantian;

"dan dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (Qs. An-Najm : 43) begitu allah menegaskan.

Tuhan mematikan setiap manusia sesuai dengan urutan;

Tapi menghidupkan adalah haknya tidak ada yang menggantikan;

Mematikan dan menghidupkan menjadi takdir yang berpasangan;

"dan dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (Qs. An-najm : 44) patut menjadi renungan.

Tuhan menjadikan manusia sebagai laki-laki yang gagah dan jantan;

Sebagian lagi diciptakan cantik sebagai perempuan;

Laki-laki dan perempuan memang selalu hidup berdampingan;

"dan dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. " (qs. An-najm : 45) begitu tegas menjelaskan.

Tuhan insya allah akan memberikan kekayaan;

Kepada ummat yang pandai bersyukur dan beriman;

Apakah juga memberikan takdir kemiskinan?;

"dan dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (qs. An-najm : 48) membuktikan bahwa manusia salah penafsiran.

Ternyata kemiskinan bukanlah tuhan yang memberikan;

Pasangan kekayaan ternyata berupa kecukupan;

Jangan sekali-kali mengatakan tuhan menciptakan kemiskinan;

Ternyata soal itu hanya manusia sendiri yang merencanakan.

Wahai sahabat, pahamilah kekayaan dan kemiskinan bukan perpaduan;

Tuhan menciptakan kekayaan dan kecukupan seperti yang kita rasakan;

Kemiskinan yang terjadi karena ketidakadilan ekonomi atau juga kemalasan;

Semuanya itu dipengaruhi pola pikir dan pemahaman.

Kalau kemiskinan ternyata bukan datangnya dari tuhan;

Itulah hakikat mengapa kita wajib bersyukur apa yang telah diberikan;

Nyatakan di dalam hati betapa nikmat rezeki yang dilimpahkan;

Bukan saatnya lagi untuk mengeluhkan apapun keadaan.

Gurindam ini hanya ingin menyampaikan pesan;

Nikmat tuhan wajib disyukuri oleh ummat yang beriman;

Sehingga yakin akan dilipatgandakan; "dan jika kamu sekalian bersyukur atas nikmat yang aku berikan, maka niscaya akan aku tambah nikmat-ku untukmu. Dan jika kamu sekalian kufur atas nikmat-ku, maka sesungguhnya azab-ku itu sangat pedih." (qs. Ibrahim : 7)

Sesuai janjinya di dalam kitab al qur'an. 5)

Dikutip dari  : Gurindam faisal yusra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun