Mohon tunggu...
muhammad syuhada
muhammad syuhada Mohon Tunggu... Guru - English & Arabic Teacher

my name is muhammad syuhada. i study at school of islamic economic SEBI in sharia economic law department. i am a hardworking and ambitious individual with a great passion for the dakwah about islam and teaching practice. i have excellent communication skills, enabling me to effectively communicate with a wide range of people.i am confident in my ability to lead the people and always to try how to be useful person in my life.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjadi Generasi Mundzirul Qoum

22 Februari 2020   13:18 Diperbarui: 22 Februari 2020   13:17 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatanan alam yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah diamanahkan kepada manusia, sebagai khalifah di bumi. Makhluk lemah yang diciptakan dari setetes mani dan kemudian menjdai segumpal darah dalam rahim seorang wanita. Yang dulu tiada menjadi ada, dan yang ada pun akan tiada, itulah perjalanan kita nantinya.

Hidup di dunia ini hanya sekedar berlayar sejenak dan singgah di suatu pulau kecil sementara, untuk mencari bekal perjalanan dalam kapal tersebut. Dalam perjalanan, pasti banyak ujian yang menimpa, baik internal atau eksternal. Rusaknya suatu miliu dipengaruhi sebagian besar faktor internal dari individu di dalamnya.

Lapangan perjuangan dalam hidup ini berbeda tiap individu. Namun hendaknya tetap satu tujuan, yaitu ridha Allah Swt, karena itu adalah seindah-indah tujuan untuk dicapai. Karena medan peperangan melawan musuh bukanlah satu-satunya media jihad, namun dibalik itu hendaknya ada sekelompok dari golongan itu memperdalam agama agar ketika kembali, mereka menjadi mundzirul qoum.

Ada satu frasa yang seringkali  disebut oleh Al-Ustadz Hasan Abdullah Sahal beliau adalah salah satu pimpinan Pondok Modern Darussalam. Frasa itu ialah "Mundzirul Qoum". Frasa ini diketahui secara umum diambil dari salah satu ayat dalam Al-Qur'an yaitu surat At-Taubah ayat 122, yang berbunyi 

"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (At-Taubah :22)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan lewat sebuah hadits yang berasal dari Ikrimah bahwasanya turunnya ayat ini disebabkan oleh kaum munafiqun yang mencemooh para sahabat yang tidak ikut pergi berperang dengan mengatakan bahwa mereka membelot dari rasulullah. Ayat ini membantahnya habis-habisan.

Mereka yang memperdalam agama, adalah investasi bagi umat Islam untuk mengingatkan kaum mereka ketika kembali kepadanya. Salah satu medianya yaitu berjuang dalam bidang pendidikan, mendidik generasi penerus bangsa, pemersatu umat serta menjunjung tinggi kalimatillah.

Mundzirul qoum adalah sebuah peran yang harus mendapat porsi perhatian yang tidak berbeda dengan pergi berperang secara langsung. Maka dari itu haruslah pula ada sekelompok golongan yang berfokus pada hal itu secara penuh sehingga dapat menjalankan peran tersebut dengan maksimal. Dengan pertimbangan bahwasanya lembaga pendidikan adalah satu-satunya tempat yang paling tepat untuk tafaqquh fid-din, kiranya Gontor didirikan.

Menjadi generasi mundzirul qoum adalah menjadi generasi yang mampu memberikan peringatan kepada umat manusia tidak hanya amar ma'ruf melainkan nahi munkar karena di zaman ini banyak orang yang tidak peduli dengan nasib umat-umat lainnya.

semo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun