Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Edukasi Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat untuk Rumah Tangga

3 Februari 2017   21:01 Diperbarui: 3 Februari 2017   21:35 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana mahasiswa diterjukan ke masyarakat untuk belajar bersosialisasi dan menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari selama kuliah dengan memberikan solusi atas masalah di wilayah KKN mereka. Salah satu tema program yang dapat diterapkan adalah Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat. 

Percuma bukan, teknologi penunjang kesehatan semakin canggih, konsep kesehatan berkembang, dan berbagai penelitian terkait peningkatan kesehatan dilakukan apabila tidak dibagikan ilmunya dengan melakukan penyuluhan dan monitoring kepada masyarakat? Khususnya masyarakat yang masih kesulitan mengakses informasi kesehatan sehingga persepsi tentang pentingnya kesehatan masih belum jelas. Disinilah peran KKN sangat penting untuk masyaraka, terlebih jika masyarakat bersikap terbuka dengan penyaluran ilmu.

Pada umumnya bahasan dari Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang disosialisasikan kepada masyarakat desa adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS), Olah dan Konsumsi Makanan Sehat/ Bergizi, Beragam, Berimbang, Aman (B3A), serta Aksi Menguras, Menutup, Mengubur, dan Mendaur Ulang. CTPS dapat disosialisasikan melalui kunjungan sekolah yang targetnya adalah anak-anak TK dan SD karena mereka sering berada diluar pengawasan orang tua dalam pemantauan kesehatan, ibu-ibu PKK karena ibu-ibu pasti memasak dan terkadang menyuapi anaknya, atau kelompok tani karena seusai bertani pasti banyak kontaminan kimia maupun biologis. 

CPTS kepada anak TK dan SD dapat dilakukan dengan cara drama edukatif yang bertajuk humor karena jika disosialisasikan dengan verbal atau visual melalui PPT saja mereka akan bosan dan tidak mendengarkan, sementara untuk orang dewasa dapat dibantu dengan pembagian brosur langkah-langkah. CPTS sendiri menggunakan sabun dan baiknya air mengalir, serta terdapat 7 langkah cuci tangan yaitu (1) menggosok telapak tangan, (2) punggung tangan, (3) sela-sela jari, (4) buku-buku jari, (5) kuku-kuku jari, (6) jempol, (7) pergelangan tangan.

Konsumsi makanan sehat ini sangat penting karena sekarang konsep 4 Sehat 5 Sempurna sudah diperbaharui menjadi Bergizi, Beragam, Berimbang, dan Aman (3BA). Sosialisasi ini dapat dilakukan kepada anak TK dan SD yang gemar jajan sembarangan bersamaan dengan mengundang ibu-ibu mereka yang memasak makanan di rumah. Sosialisasi dapat dilakukan dengan cara story telling menggunakan alat peraga dan pembagian brosur kepada ibu-ibu tentang angka kecukupan gizi dan contoh menu harian yang sehat. 

Bergizi maksudnya adalah mengandung komponen gizi yang bermanfaat bagi tubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air. Contoh makanan bergizi adalah ikan dan tempe yang mengandung protein, buah dan sayur yang mengandung vitamin dan mineral, dan kuning telur yang mengandung lemak. 

Beragam maksudnya adalah mengkonsumsi bermacam-macam makanan sehingga tidak pilih-pilih dan menu makanan bervariasi. Jangan pagi, siang, sore hanya nasi dan ayam terus-menerus. Selain membuat jenuh, hal ini dikarenakan jenis makanan tertentu memberikan manfaat kesehatan tertentu saja. Jika tidak beragam konsumsinya akan mengalami defisiensi. Berimbang yang dimaksudkan adalah memenuhi keseimbangan atau kecukupan gizi yang disebut Angka Kecukupan Gizi (AKG). 

AKG dapat dilihat di tabel AKG yang dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan. Yang terakhir adalah aman yang maksudnya terhindar dari pencemar biologis (kuman, bakteri, virus), kimia (toksin, pestisida, dll), dan kotor secara fisik misal alat makanannya belum dicuci atau tangannya belum dicuci, serta menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai ambang batas atau standar penggunaan yang dianjurkan oleh SNI.

PHBS lainnya adalah 3M yang termodifikasi. Selain menguras, menutup, mengubur, kini dianjurkan mendaur ulang pula kaleng-kaleng bekas, ember, dan perkakas yang memungkinkan genangan tempat tumbuh jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah (DB). Menguras yang dimaksudkan adalah mengganti air di bak mandi, ember, dan penampungan-penampungan air lainnya seminggu minimal 2x. Menutup yang dimaksudkan adalah menutup tempat penampungan air. 

Mengubur maksudnya adalah mengubur barang-barang bekas seperti kaleng, ember, dan bahan lainnya yang tidak dapat terurai. Mendaur ulang disini maksudnya adalah bahan yang tidak dapat terurai selama masih dalam kondisi memungkinkan untuk digunakan kembali untuk dialihfungsikan maka dapat digunakan dan didaur ulang. Misal, kaleng sebagai tempat makan burung, kaleng plastik bekas sebagai tempat tisu, ember dan botol bekas sebagai wadah tanam (pot atau saung kagura), botol bekas sebagai wadah kosmetik atau alat tulis.

Serangkaian sosialisasi tersebut diharapkan akan perlahan mengubah kebiasaan hidup masyarakat ke arah yang lebih bersih dan sehat. Mengapa diawali dari rumah tangga? Karena rumah tangga adalah awal dimulainya interaksi dalam bentuk apapun yang dapat membentuk kebiasaan. Anak-anak biasanya mencontoh orang tuanya atau temannya, sehingga jika setiap individu memiliki kesadaran akan kesehatan maka akan tercipta masyarakat yang sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun