Mohon tunggu...
Syta Dwy Riskhi
Syta Dwy Riskhi Mohon Tunggu... Administrasi - Move

Simpel dan santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rabbit Radio "Suara Malam"

8 September 2020   21:33 Diperbarui: 8 September 2020   21:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"96 poin 9 Rabbit Radio, special for you..kembali bersama Riris yang akan menemani malam kalian selama 3jam kedepan dengan lagu-lagu kenangan pop rock pop melayu yang dapat pendengar request via sms di nomor 08967365733.. jangan lupa cantumkan nama, alamat, silahkan kirim-kirim salam untuk orang terkasih dan lagu keinginan pendengar, yuk sembari menunggu sms dari pendengar, Riris akan kasih sebuah lagu untuk membangkitkan semangat kita di malam ini, Poppy Mercury ft. Abiem Ngesti - Kugenggam Dunia, special for you!!"

Waktu menunjukkan pukul 22.45, aku bergegas mengenakan jaket dan meraih tas jinjingku. Beberapa lampu sudah padam, ruangan terkesan remang-remang dengan kesunyian melengkapi malam ini. Tinggal empat orang di kantor, aku berpamitan dan melangkah keluar kantor. Sayup-sayup terdengar suara entah dari mana terdengar seperti meneriakan namaku.

"Riris..!! Riris,,,!! Sebelah sini..!!"

Aku menoleh kanan kiri mencari sumber suara. Tidak ada siapa pun, hanya sudut sudut gelap dan angin malam yang berhembus. 

Aku berjalan menuju parkiran motor, enggan memikirkan hal lain, aku fokus mencari letak motorku. Menyalakan mesin dan tancap gas, keluar gerbang seperti biasa disapa pak satpam dengan ucapan selamat malam. Kubalas dengan senyum dan anggukan kepala. 

Jalan sudah sepi, tentu ini bukan kali pertama, sudah hampir satu tahun bekerja di sini, dua kali dalam seminggu dapat jadwal malam.

"Riris..!!"

Aku kaget dan menoleh ke belakang, aku sendirian di jalan ini, apakah halusinasi saja, aku bergumam dalam hati. Suaranya kali ini terdengar jelas dan keras, mungkin pikiranku sedang terganggu. 

Motorku tetap melaju, sesekali kembali kudengar suara-suara seolah memanggil namaku, suara riuh ramai seperti tengah ada perkumpulan di dekatku. Mataku mulai sayu, pandanganku sedikit kabur. Ngantuk sekali rasanya, perjalanan masih sekitar 15 menit lagi.

"Riris...!!! Riris..!! Ayo Ris..!!"

Apakah seseorang tengah menangis? Suaranya sesenggukan memanggil namaku, haruskah aku menghentikan laju motorku dan menenangkan diri. Aku tak kuat mataku ingin terpejam, ia hampir tertutup.

"Riris..!!!!!!!"

Mataku terbelalak, kulihat beberapa orang di sampingku, beberapa tidak kukenal, dua lainnya kukenal mereka adalah teman kerjaku, tubuhku terguncang beberapa orang fokus ke depan mereka tengah mendorongku, aku tengah berbaring entah di mana, lampu-lampu lorong itu menyilaukan mataku, aku tak kuat mataku terus mengantuk. Mereka berteriak, satu orang melompat ke atasku, ia menekan dadaku. Seseorang berteriak aku kehilangan banyak darah.

Temanku berbicara via telepon menjelaskan kronologi kecelakaan yang mengerikan. Kali ini aku benar-benar tidak kuat lagi melihat dan mendengar. Semuanya semakin gelap dan sunyi. Aku tak lagi merasakan tubuhku, semuanya hilang dan tak dapat kurasakan lagi.

_______________
Selasa 8 September 2020
Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun