Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo untuk memberi kejelasan terkait permasalahan yang terjadi dengan Tim Sembilan bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga.
[caption id="" align="aligncenter" width="438" caption="Joko Driyono"][/caption]
Keputusan itu diambil PSSI usai melakukan pertemuan darurat dengan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi dan perwakilan klub-klub peserta Liga Super Indonesia.
"PSSI perlu memberikan penjelasan dalam bentuk surat terbuka ke Presiden dan ditembuskan ke pihak terkait untuk menjelaskan kompetisi, klub, dan  seluruh yang ada di dalamnya" ujar Jokdri (sapaan Joko Driyono)
Dalam pertemuan yang berlangsung hingga selasa dinihari itu, bergulir wacana hangat untuk membubarkan tim nasional. Mereka beralasan, selama ini pemerintah selalu menginginkan prestasi tapi mereka lupa dan tidak peduli untuk melakukan pembinaan.
Pertemuan darurat PSSI, PT. LI, dan perwakilan-perwakilan klub peserta ISL terjadi setelah adanya ancaman dari BOPI dan Tim Sembilan yang meminta diundurnya jadwal kompetisi meski sudah terjadwal.
Meski begitu mereka sepakat tidak mempedulikan permintaan tersebut dan akan menjalankan kompetisi tanpa adanya rekomendasi dari BOPI. Jadi, meskipun tak dapat rekomendasi, ISL jalan terus.
"Jika BOPI tidak mengizinkan, liga akan tetap jalan, karena yang mengeluarkan izin kepolisian. Lagipula, sepakbola Indonesia memiliki PSSI sebagai induk, jadi yang memberikan rekomendasi ya PSSI" tutur General Manager Arema Cronus, Rudy Widodo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H