Filosofi dalam memainkan sepakbola merupakan sebuah identitas tim. Sepakbola dan gaya bermaini merupakandua hal yang saling melengkapi. Sebuah tim dibangun untuk meraih kemenagan dengan permnainan yang atraktif. Hal tersebut bisa dicapai bila menerapkan sebuah filosofi dalam permainan.
1. Tiki-Taka
Sepakbola dengan penguasaan bola ini merupakan filosofi yang berusaha menjaga penguasaan bola secara cepat dan dikombinasikan dengan umpan-umpan pendek. Saat kehilangan bola, tim langsung melakukan pressing ketat terhadap lawan agar dapat menguasai bola kembali.
[caption id="" align="aligncenter" width="438" caption="Barcelona"][/caption]
Tujuannya tentu saja agar lawan terpancing meninggalkan posnya untuk mengejar bola, situasi inilah yang akan membuka peluang untuk mengeksploitasi barisan pertahanan dan mencetak gol.
2. Total Football
Pelopor gaya Total Football, Rinus Michel, datang dengan gaya klasik di pertengahan 1970-an. Strateginya membuat timnas Belanda dan klub Ajax Amsterdam menciptakan sebuah hegemoni di Eropa dengan menerapkan filosofi ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="438" caption="Timnas Belanda"][/caption]
Total Football merupakan gaya bermain yang tidak mementingkan setiap posisi bermain. Setiap pemain mempunyai kebebasan untuk berkeliaran dan mencari peluang, dan setiap pemain harus memiliki daya kreasi dan jelajah tinggi untuk mengeksplor area lapangan. Filosofi ini mulai diterapkan oleh Timnas Belanda sejak Piala Dunia 1974. Namun, filosofi ini nampaknya sudah jarang diterapkan dalam era sepakbola modern.
3. Counter Attacking Football
Strategi ini merupakan varian lain dari sepakbola gaya menyerang. Strategi Counter Attacking Football berbeda dengan strategi Attacking Football dan strategi penguasaan bola.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Real Madrid "][/caption]
Dalam penerapannya, strategi ini memerlukan sejumlah elemen penting seperti kecepatan, kelincahan dan stamina guna mendukung jalannya strategi. Saat bermain, tim yang menerapkan gaya ini akan memancing lawan untuk meninggalkan posisi sebenarnya, saat terdapat ruang kosong akibat ditinggalkannya pos, tim langsung bergerak menyerang ke area pertahanan lawan dengan tempo tinggi.
Tim yang menerapkannya: Real Madrid, Borussia Dortmund, dan Tottenham Hotspur adalah sejumlah tim yang menerapkan strategi ini.
4. Attacking Football
Gaya baermain ini benar-benar fokus keaarah serangan yang akan menjadi prioritas tinggi. Gaya bermain ini menempatkan pada kinerja individu bukan kerja sama tim seperti tiki-taka.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Man. City "][/caption] Strategi ini mengharuskan pemain depan memiliki kemampuan baik dan didukung lini pertahanan dan lini tengah untuk menjelajah lebih jauh luasnya area lapangan. Kedua fullback juga turut memiliki naluri menyeran gyang agresif untuk mendukung stategi ini.
5. Parkir Bus
Strategi parkir bus benar-benar lebih banyak terfokus pada area pertahanan daripada lini serang.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Chelsea"][/caption]
Skema bertahan yang kuat dan kokoh beruapay auntuk membuat pemain lawan frustasi. Tim yang menerapkan gaya ini biasanya untuk menghindari gawangnya kebobolan dan tetap tidak peduli dengan ganasnya serangan lawan. Tim yang menerapkan parkir bus biasanya menumpuk 9 hingga 10 pemain untuk menutup area kotak penalti untuk menutupi gawang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H