Mohon tunggu...
Syntia Ainun Nisa
Syntia Ainun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen Komunikasi di Institut STIAMI

I am an active student major in Communication Management with a skills in Design, Copywriting and Marketing. Interested in trying and learning new things that can increase my creativity and motivated to develop my skills.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Feminisme Bukan Hanya tentang Perjuangan Perempuan

10 Januari 2024   13:50 Diperbarui: 10 Januari 2024   14:01 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Feminisme bukan lagi semata-mata tentang perjuangan perempuan, melainkan sebuah gerakan sosial yang memiliki dampak luas terhadap semua gender. Gerakan ini berfokus pada pemberdayaan semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Dalam konteks ini, feminisme menciptakan lingkungan di mana peran gender tidak lagi menjadi batasan, melainkan sebuah peluang untuk pertumbuhan dan keberhasilan bagi setiap individu.

Feminisme tidak hanya menyuarakan hak-hak perempuan, tetapi juga menggugah kesadaran terhadap stereotip gender yang membatasi pria dan perempuan. Gerakan ini berusaha meruntuhkan norma-norma sosial yang mengukuhkan perbedaan-perbedaan yang tidak adil, memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka tanpa terhalang oleh pandangan gender tradisional. Dengan kata lain, feminisme bertujuan menciptakan kehidupan di mana setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengejar impian dan tujuan mereka, tanpa harus terjebak dalam peran-peran gender yang kaku.

Dijelaskan dalam kelas Penulisan Berita yang dibimbing oleh Dr. Geofakta Rizali, pengaruh feminisme tidak hanya terlihat dalam perubahan struktur sosial dan kebijakan, tetapi juga termanifestasi dalam pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi saya, sebagai individu yang terlibat dalam gerakan feminis, merasakan dampak positifnya dalam kehidupan sehari-hari. Saya tidak hanya merasakan kebebasan untuk mengejar karier tanpa takut akan diskriminasi gender, tetapi juga menyadari pentingnya membebaskan diri dari ekspektasi sosial yang membatasi pertumbuhan pribadi. Feminisme membantu saya menghargai dan merayakan keberagaman dalam identitas gender, serta menghancurkan stigma yang melekat pada perbedaan-perbedaan tersebut.

Dengan demikian, feminisme adalah sebuah gerakan inklusif yang memberdayakan semua gender, melampaui batasan-batasan tradisional yang telah lama mengikat masyarakat. Sebagai manifestasi dari semangat kesetaraan, feminisme mengajarkan kita untuk melihat nilai dan potensi di setiap individu tanpa memandang jenis kelamin. Oleh karena itu, terlibat dalam gerakan feminis bukan hanya menjadi tindakan solidaritas terhadap perjuangan perempuan, tetapi juga menjadi langkah menuju masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua.

Saya adalah Syntia Ainun Nisa, Mahasiswa jurusan Manajemen Komunikasi di Institut STIAMI. Penulisan essay ini untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Penulisan Berita yang dibimbing oleh Dr. Geofakta Rizali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun