Mohon tunggu...
Synyster 'Synn' Green
Synyster 'Synn' Green Mohon Tunggu... owner & ceo of synn technologies corp. -

just an abstract n coolest boy. ~ Web Developer, Graphic Designer, Photographer, Visualisator, Illustrator, Network & Computer Technician.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Harga Air Meroket!

5 Januari 2011   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Cucilah piring dan pakaian dlm jumlah besar sekaligus, agar penggunaan airnya lbh hemat.

- Hindari mencuci dg air panas karena energi yg dibutuhkan sangat besar.

- Gunakan onetouch tap pada keran guna menghemat penggunaan air keran hingga 85%.

- Kurangi mengonsumsi air botol (air minum dalam kemasan).

- Usahakan utk menghabiskan air minum di gelas atau botol. Hindari membuang air minum yg tersisa di gelas atau botol. Gunakan untuk menyiram tanaman, mencuci tangan, dll.

- Mencuci mobil dg menggunakan selang membutuhkan air bersih sebanyak 300 liter. Jika menggunakan ember dan lap, air yg diperlukan hanya sebanyak 75 liter, lagipula pencuciannya lbh efektif.

- Sedapat mungkin gunakan air berlangganan dari PAM, jika tersedia, drpd menggunakan mesin pompa air. Penyedotan air tanah menyebabkan cadangan air tanah terus berkurang dan menyebabkan wilayah yg kesulitan air bersih terus bertambah. Di Jakarta yg padat penduduk,total kebutuhan air bersih sebesar 547,5 meter kubik pertahun. Hanya 54% yg sanggup disediakan PAM. Sisanya, 251,8 juta meter kubik didapat dari tanah. Padahal potensi air tanah yg dapat dimanfaatkan hanya 186,2 juta meter kubik pertahun. Gara2 ini nih tanah2 pada ambles.

Hasil pengolahan data citra satelit ALOS-PALSAR di pusat remote sensing Jepang (RESTEC) menunjukkan perununan tanah di Jakarta dan sekitarnya sekitar 2-24 cm, tahun 2007-2008. Jakarta bagian Utara mengalami perununan tanah maksimum 12-24 cm. Perununan tanah kayak gini nih dapat membahayakan konstruksi bangunan di atasnya dan mmperbesar resiko banjir. Apalagi skrg sedang marak2nya dibangun gedung2 pencakar langit atau apartemen, atau bangunan tinggi lainnya. MAKIN TURUN AJA NIH TANAH.. GGRRMMBBLL.. =.=" kalo mau dibayangin ya sama tuh kyk film 2012!

by : Synyster Green

dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun