Mohon tunggu...
Synne Lulla
Synne Lulla Mohon Tunggu... lainnya -

Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ajal Cinta

29 Desember 2012   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang......

kita bukanlah keindahan instan, tapi kita adalah
keindahan luka yang pasti membekas.

Tentang titian yg patah berjatuhan. Tentang mimpi yg memudar pelan,

Aku mengeja cinta di hatimu, saat kulekatkan kepalaku di teduh dadamu,dan lengan kokohmu mengalungkan peluk di bahuku,

Kenali aku melalui hatimu, dan cintai aku sepenuh jiwamu......

Karena Aku pecandu setiamu. Yang menanti mati terjerat dekapan mautmu.

Desember paksa aku menelan keikhlasan. Desember beri aku hiburan dan harapan. Desember tak selamanya kelabu.

Sisakan segenggam rindu untukku, jika suatu hari cerita tentang kita mulai menyemu.

Walaupun kita dicaci tak serasi, biar cinta yang mengatasi, cukup kita nikmati belai indah asmara ini.

Puisiku malam ini hanya sedikit saja, mata sudah tak terbelalak lagi,

Malam pun telah larut, tapi rinduku tak pernah surut.

Kepadamu cintaku tertaut, sampai ajal menjemput.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun