Selamat pagi jendela, badanmu masih berembun ya? Boleh kutuliskan puisi cinta untuk dia?
embun berkarat pada dedaun yang berharap dijenguk hangat. ini seperti rindu yang sekarat dimakan usia.
Kesedihan, tak perlu disingkirkan dari ingatan, biar ia memberi pelajaran, agar bahagia tetap menyimpan keindahan
Kesedihan, sepedih apapun selalu ada kebaikan yang tersimpan, sesakit apapun selalu menyimpan keindahan
Di helai daun gelombang cinta, tersirat namamu yang berliku, terdengar lirih suara merdumu. "Sentuh aku.
Sayang, saat kesedihan datang, tak perlu emosi kau undang, biarkan saja ia lalu lalang, peluk saja dengan tenang
Pernahkah kau merasa begitu kesepian? Dilupakan oleh dia yg tak pernah lepas dari ingatan?
Mari mendekat sayang....
Jangan malu-malu sayang. Rinduku sudah kepayang. Jangan sampai dicuri orang,
Bagaimana bisa ketika tangan kananmu memelukku, tangan kirimu erat menggenggam masa lalu.
mengapa harus menangisi rindu, lihatlah daun begitu tegar saat lepas dari tangkainya.