Mohon tunggu...
Synne Lulla
Synne Lulla Mohon Tunggu... lainnya -

Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Menua

23 Februari 2014   06:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja yang menua

Secangkir kopi dan rindu yang mengekspektasi

Jingga yang lenyap dilahap gelap, rindu ini tak juga lelap

.

Senja merumah

Pada malam dengan senyuman

Tapi kedua mataku masih menantap temu

Warna jingga, yang selalu menjelma bayanganmu

.

Perasaan ini bukan nyawa

Yang akan hilang seketika saat peluru menembus hatiku

Lihatlah, ada yang tumbuh mengakar di sini

.

senja begitu menawan untuk hati yang kehilangan

Sisa satu peluru pada pistolmu

Tembak aku

Lalu pergi!

.

Aku kira aku akan mati tertembak

Tapi nyatanya

Aku tewas hanya dengan satu senyuman dari bibirmu

.

image sangbaco.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun