Seseorang jadi tidak mau memulai, takut memulai, atau bahkan malas memulai jika tak ada orang lain yang melakukan tindakan seperti dipikirannya.Â
Jika melihat ada orang yang menangis sendirian di sekitar kita, belum tentu kita akan langsung tergerak mendekati untuk peduli. Berbeda jika hal itu divideokan dan dikirim ke media sosial, pasti akan ada banyak orang yang langsung bersama-sama menghibur.
Hal ini wajar karena kemampuan masyarakat beradaptasi dengan lingkungan sekitar bisa dibilang cukup cepat. Lingkungan di dunia maya tentu berbeda dengan dunia nyata.Â
Mungkin karena lingkungan sekitar mereka di dunia nyata tak punya kepedulian yang cukup, mereka juga jadi tidak peduli. Atau mungkin karena mereka memang hanya peduli dengan lingkungan dunia maya dan mengabaikan yang di sekitar.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini? Salah satu hal yang bisa dilakukan tapi juga sulit dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah bertingkah berani.
Beranilah untuk melawan 'norma' yang salah dalam kelompok. Beranilah untuk melakukan tindakan baru. Lalu, beranilah untuk bertingkah konsisten di dunia maya dan dunia nyata.
Wajar jika kita takut dijauhi oleh kelompok kita. Wajar jika kita harus beradaptasi dengan 'norma-norma'. Namun, sesungguhnya, sangat wajar juga jika kita juga peduli dengan orang-orang terdekat yang kita temui setiap hari. Hanya karena 'norma' di kelompok berbeda, bukan berarti kita tidak boleh melakukan hal seharusnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H