Pengelola OIKN optimistis bahwa investasi publik untuk pembangunan IKN bisa mencapai sekitar Rp100 triliun hingga akhir 2024. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia telah menyebutkan bahwa investasi swasta sudah terealisasi, sebagai contoh adalah Konsorsium Nusantara yang telah menggelontorkan dana sekitar Rp 20-25 triliun. Pembangunan IKN juga dikebut untuk persiapan perpidahan mulai Juli-Agustus mendatang dengan fasilitas seperti hotel, rumah sakit, dan fasilitas olahraga juga dibangun swasta semua.
Calon Wakil Presiden nomor urut 2 pasangan Prabowo Subianto, yakni Gibran Rakabuming, menyampaikan bahwa pembangunan IKN didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya sebesar 20%, dan sisanya didanai oleh swasta atau investor baik dalam negeri maupun asing.
Investasi swasta di IKN didukung oleh investor asing, sebagai contoh adalah perusahaan-perusahaan Finlandia yang berminat berinvestasi di IKN. Selain itu, sejumlah investor besar telah diumumkan akan turut meramaikan pembangunan IKN.
Investasi swasta juga akan membantu menciptakan sentimen positif untuk menarik investor baru, sehingga lebih banyak investor yang menanamkan modal jangka panjang dalam pembangunan Kota Nusantara di tahun ini.
Dalam kesempatan ini, saya berpendapat bahwa investasi swasta di Ibu Kota Nusantara adalah realistis dan tidak hanya wacana. Pembangunan IKN membutuhkan dana yang besar, dan investasi swasta dapat membantu mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H