Mohon tunggu...
Sylviana Widyantari
Sylviana Widyantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2020

Menyukai kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Botekan Perangi Stunting Bersama Mahasiswa Tim II KKN Undip

12 Agustus 2023   02:18 Diperbarui: 12 Agustus 2023   02:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Botekan (24/07/2023). Angka kejadian Stunting di Indonesia, terutama di Jawa Tengah, masih dalam kondisi memprihatinkan. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan didapatkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 telah turun menjadi 21,6% yang sebelumnya sebesar 24,4% di tahun 2021. 

Walaupun prevalensi anak stunting telah turun, hal tersebut masih belum cukup. Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14% di tahun 2024. Di Jawa Tengah sendiri angka stunting juga menurun dari 12,8% di tahun 2021 menjadi 11,9% di tahun 2022. Lagi-lagi, jangan sampai angka yang menurun membuat kita lengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menargetkan agar di tahun 2024 angka stunting di Jawa Tengah menjadi 0%.

Kabupaten Pemalang merupakan salah satu dari 17 kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki angka kasus stunting tinggi, sebab itu TIM II KKN Undip memilih "stunting" sebagai topik utama untuk salah satu program multidisiplin. Dalam pelaksanaannya Universitas Diponegoro bekerjasama dengan BKKBN dan TIM II KKN dalam melaksanakan program penurunan angka stunting. Desa Botekan menjadi salah satu desa yang terpilih untuk bekerja bersama dengan BKKBN dalam rangkaian kegiatan percepatan penurunan angka stunting.

Program ini kami laksanakan pada tanggal 24 Juli 2023 di Balai Desa Botekan, bertepatan dengan diadakannya kelas ibu hamil yang dihadiri oleh ibu-ibu yang sedang mengandung di daerah Botekan. Program ini kami beri judul "Sosialisasi Pengenalan Stunting dan Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Berigizi untuk Penanganan Stunting". Sesuai dengan judul yang diberikan, Tim II KKN Undip memulai program dengan memberikan sosialisai mengenai serba-serbi stunting. Mulai dari definisi, penyebab, dampak, cara mendeteksi hingga cara menangani stunting yang salah satunya dengan memberikan produk olahan bergizi atau yang biasa disebut degan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

dok pribadi
dok pribadi
Setelah sosialisasi selesai diberikan, Tim II KKN Undip melanjutkan dengan demonstrasi pembuatan olahan makanan bergizi untuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Produk olahan yang didemonstrasikan oleh Tim II KKN Undip yaitu nugget sayur dan pempek ikan lele. Demonstrasi dilakukan selama kurang lebih 30 menit dilanjutkan dengan memberikan hasil produk olahan yang sudah jadi kepada ibu-ibu hamil dan kader yang hadir. Kegiatan ditutup dengan diskusi tanya jawab dan senam untuk ibu hamil yang hadir

dok pribadi
dok pribadi
Tim II KKN Universitas Diponegoro membagikan modul yang berisi materi mengenai serba-serbi stunting dan resep produk olahan kepada ibu hamil yang hadir. Selain itu, diberikan juga infografis mengenai stunting dalam bentuk standing banner yang akan diberikan kepada tim Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) desa Botekan dengan harapan dapat memberikan informasi mengenai stunting pada ibu hamil dan orang tua balita sehingga percepatan penurunan angka stunting bisa segera tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun