Mohon tunggu...
Sylvia Dewi Puspitaningtyas
Sylvia Dewi Puspitaningtyas Mohon Tunggu... -

Mahasiswi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi studi Jurnalisme.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Online Cerdas Berkualitas!

18 Mei 2012   04:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:09 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran Internet, si 'anak baru' membuat media-media 'senior'-nya tidak bisa hanya sekedar melirik. Dipadukan dengan teknologi mutakhir online media benar-benar menjadi 'Raja kecepatan'. Buktinya dapat kita lihat dari fenomena sehari-hari. online media hampir selalu menjadi yang terdepan dalam mengabarkan informasi terbaru.

kecepatan, aktualitas, serta interaktivitas online media tidak lagi perlu dipertanyakan. Tapi bagaimana dengan faktualitas serta kedalaman berita? Bagaimana juga dengan kredibilitas berita dalam media online? Apakah semua berita dapat dipercaya kebenarannya?

Secara garis besar, Seminar Professional Standart in Journalism : Twitter, Ethics, Cyber Media bertolak pada ketiga pertanyaan tersebut. Dibawakan oleh Mindy McAdams, profesor di University of Florida untuk jurnalisme online, seminar ini banyak mengupas pedoman pemeberitaan untuk online media.

Mindy McAdams yang telah banyak berkiprah di dunia Online Journalism ini memulai dengan materi pedoman pemberitaan Cyber Media. Beberapa hal yang harus diterapkan pada dasarnya tidak jauh beda dengan media lainnya. Jurnalisme online harus tetap memperhatikan ruang lingkup pemberitaan (scope), Verifikasi dan keberimbangan berita (verification & news balance), Ralat, Koreksi, dan hak jawab (Rectification, correction, and the right to reply), serta Pencantuman pedoman (Inclusion guidelines). Pedoman lainnya membahas kesimpulan dari pengguna konten (user - generated content), Pencabutan berita (Revocation of news), Iklan (advertisement), Hak Cipta (Copyright), serta Sengketa (Dispute).

Pedoman pemberitaan yang dikemukakan Mindy tersebut bisa dipergunakan sebagai referensi konsumen untuk memilih berita. Tidak semua berita memiliki kredibilitas dan nilai faktualitas. Oleh sebab itu, konsumen juga harus cerdas memilih agar tidak terjebak dalam rumor.

Cyber Media yang luas dan terbatas tidak membatasi pemberitaan hanya dari situs-situs berita resmi yang telah terdaftar. Konsumen dapat memperoleh berita darimana saja termasuk social media sekalipun. Nah, bagaimana dengan kredibilitas social media?

Mindy mengemukakan kekuatan social media yang terletak di tangan individu. Penulis buku Flash Journalism: How to Create Multimedia News Packages ini mendefinisikan social media sebagai " Digital System that enable people, identify by profiles to share information"

Sosial media memang telah banyak dipergunakan jurnalis untuk membagikan informasi. Namun, Identitas social media yang personal menuntut konsumen jauh lebih jeli lagi untuk mengkonsumsi informasi. Untuk mengkonsumsi informasi dari sebuah akun social media, konsumen harus tau benar identitas personal yang direpresentasikan dalam akun tersebut. apakah seorang jurnalis independen? Ataukah sebuah organisasi yang bergerak di biang jurnalistik?

Untuk memperjelas bagaimana penggunaan social media untuk pemberitaan, Mindy yang mengembang konten pertama di Digital Ink, divisi online pertama The Washington Post pada tahun 1994 memberikan beberapa konsep berikut :

1. Invite comments & Feedback from readers / viewers

2. Find and Follow useful sources of information

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun