Mohon tunggu...
sylva Anggelinaas
sylva Anggelinaas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah banjarmasin. Hobby memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Mengenai Upaya Pencegahan Stunting di Tangan Remaja Dengan Cara Membangun Self Esteem yang Positif di SMP Muhammadiyah Bi-ih

8 Maret 2024   07:27 Diperbarui: 8 Maret 2024   07:29 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian Materi Upaya Pencegahan Stunting Ditangan Remaja Dengan Membangun Self-Esteem Yang Positif di SMP Muhammadiyah Bi-ih (Dok. pribadi)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN tengah mengadakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Stunting (KKN-8 Tematik Stunting). Pelaksanaan KKN-8 Tematik Stunting tahun 2024 kelompok 7 dilaksankan di Desa Bi’ih Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar yang di bina oleh DPL apt. Herda Ariyani, M.Farm. Edukasi tentang Upaya Pencegahan Stunting Ditangan Remaja Dengan Membangun Self-Esteem Yang Positif merupakan program kerja individu yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Sylva Anggelina . As. Nyagin program S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 21 Februari 2024  pukul 08.00 WITA s/d 10.00 WITA yang bertempat di SMP Muhammadiyah Bi’ih.

Stunting merupakan gangguan berupa pertumbuhan serta perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis serta infeksi yang berulang, hal ini ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar (WHO, 2015). Menurut WHO (2020), stunting merupakan kondisi pendek atau sangat pendek didasarkan tinggi badan berdasarkan usia kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi akibat kondisi irreversibel karena asupan nutrisi yang tidak adekuat atau infeksi yang berulang hingga kronis yang terjadi dalam 1000 HPK (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2022). 

Adapun beberapa penyebab stunting pada remaja yaitu anemia, kekurangan energi kronis pada wanita usia subur dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm dan Obesitas atau kelebihan berat badan. Peran remaja sangat penting dalam upaya pencegahan stunting karena remaja merupakan kelompok yang mempunyai andil yang sangat besar dalam menghasilkan generasi-generasi berkualitas untuk masa depan. Oleh sebab itu, remaja perlu untuk terpapar mengenai stunting. Diharapkan para remaja mampu menjadi orang tua yang mempunyai keturunan yang sehat dan anti stunting. Sehingga keterlibatan remaja dalam upaya pencegahan stunting harus menjadi perhatian. Peran remaja pada upaya penv=cegahan stunting dapat berupa perencanaan keluarga, kesiapan menikah, menjaga kesehatan reproduksi dan seksualitas dan menjaga pola hidup sehat.

Santrock menuturkan bahwa self efteem merupakan dimensi penilaian yang bersifat menyeluruh dari dalam diri. Dapat dikatakan bahwa self-esteem merupakan kemampuan penilaian dan evaluasi individu dalam memandang value dirinya, terutama pada sikap penerimaan diri yang didasarkan pada seberapa positif penilaiannya terhadap kemampuan, keberartian, keberhargaan, dan kesuksesan (Anggreni & Herdiyanto, 2017) Terdapat beberapa cara membangun self-esteem positif antara lain: 

a. Menerima diri sendiri, menghargai kemampuan dan tidak merendahkan diri sendiri

b. Berada dengan kelompok orang yang positif sehingga membuat diri menjadi lebih baik.

c. Mengetahui kemampuan diri sendiri sehingga berusaha untuk mengembangkannya adar kemampuan yang dimiliki dapat tersalurkan.

d. Mengahargai diri sendiri dan orang lain.

e. Memandang segala yang terjadi dengan positif terhadap semua yang telah terjadi sehingga dapat mengambil makna dari setiap peristiwa yang dialami meskipun kejadian yang terjadi tidak sesuai yang di inginkan.

Self-esteem berpengaruh dalam upaya pencegahan stunting  namun tetap terfokus pada aspek gizi dan kesehatan fisik langsung. Interaksi positif dengan orang-orang dan dukungan keluarga memainkan peran penting dalam membentuk self-esteem. Dalam konteks stunting, peran ini dapat memengaruhi kebiasaan makan dan kesehatan secara keseluruhan, karena perasaan menghargai diri sendiri muncullah kebiasaan untuk merawat diri sehingga individu akan menjaga kesehatan dirinya dan hal tersebut merupakan salah satu langkah dalam pencegahan stunting.

Foto Bersama Siswa SMP Muhammadiyah Bi-ih (Dok. pribadi)
Foto Bersama Siswa SMP Muhammadiyah Bi-ih (Dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun