Mohon tunggu...
Silivester Kiik
Silivester Kiik Mohon Tunggu... Guru - Founder Sahabat Pena Likurai

Hidup hanya sepenggal cerita tentang perjuangan, sekelumit jejak-jejak kaki di bumi, aku, kamu, dan mimpi kita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Baris Pertama yang Tak Terlupakan

16 Agustus 2019   23:28 Diperbarui: 16 Agustus 2019   23:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rima suara lembutmu baru saja tercatat melalui indera
Membawa sugesti yang hampir tak terdengar pada awalnya
Kemewahan malam ini memanen langit melalui celah-celah kepolosanmu
Hingga kecepatan angin tak mampu menyaringnya

Betapa baiknya waktu memutar sudut-sudut derajatnya
Dengan seperangkat ayat-ayat indah yang terucapkan tanpa kaku
Karena setiap baris dibujuk dengan skala yang sama
Menuju kisah yang tak terlupakan oleh kelelahan

///

Nekafehan, 16 Agustus 2019

*Diary Malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun