Menyuarakan senyuman yang ikhlas,
di balas dengan aksi yang menyebalkan relung.
Namun senja membawa gelisah ini pergi,
menceritakan pada kegelapan malam untuk bermimpi tentang hari esok.
Mungkin ada coretan indah,
atau kembali berteduh dengan tangis yang sama.
Berlari secepat mungkin pada khayalan kehampaan,
menanggalkan kemunafikan yang tumbuh subur pada pundak kekar.
Mereflekasikan dengan sadar dan terencana,
untuk tidak mati bagaikan karang-karang tajam itu.
.....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!