Kisah menuai arti sebuah jejak,
perlahan menuju titik kenangan yang telah digenggam oleh sang waktu.
Tiada catatan untuk memanggil pulang,
hanya proses refleksi sebagai penawarnya.
Saling merangkul menikmati rona senja,
dengan kesepian yang tenang dalam relung.
Dan masing-masing mengingat skenarionya,
untuk kita harus kembali pada tatapan yang sama.
Bahagia dalam rangkulan kesederhanaan,
sebab kesetiaan abadi berasal darinya.
Lambaian dedaunan yang hijau saling menatap dengan manja,
Menunggu untuk digenggam oleh rindu yang tiada akhirnya.
Embun pagi membuka keikhlasan,
mengantarkannya pada terik untuk mensyukurinya.
Begitu pun sang malam dengan ikhlas mengusir balutan senja,
untuk menyudahinya lewat bunga tidur yang mengagumkan.
Kapan kemenangan kasih ini terulang lagi?
derai air mata akan menjawabnya.
Di sini sepi,
Di sini ada rindu.
.........
Selowai, 26 Maret 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H